Jumat 23 Feb 2018 11:27 WIB

Jimly: Masih Banyak yang Benci Anies-Sandi, Move On...

Siapapun kepala daerah yang terpilih harus tetap didukung

Rep: Novita Intan/ Red: Bilal Ramadhan
Jimly Asshiddiqie
Foto: RMV
Jimly Asshiddiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI) menyebut budaya politik di Indonesia belum sepenuhnya bersifat demokrasi. Hal ini terlihat masih ada sebagian masyarakat yang belum menerima kemenangan pemimpin masa sekarang ini.

Menurut Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie momentum pesta demokrasi merupakan permainan kehidupan berpolitik. Sehingga jika ada permasalahan atau kasus tertentu tidak perlu ditanggapi secara serius.

"Pilkada ini memainkan kehidupan jangan terlalu serius, kalau gagal jangan kecewa berlama karena harus dipahami permainan bernegara, maksud saya dalam hal positif, cara kita memilih pemimpin," ujar Jimly di Jakarta, Jumat (23/2).

Jimly pun menyontohkan, masih ada sebagian masyarakat yang belum menerima kemenangan pasangan gubernur Anies Baswaden dan Sandiaga Uno. Akibatnya yang terjadi memicu terjadi konflik sara di tengah masyarakat.

"Siapapun terpilih supaya didekati jangan sampai tidak move on, masih banyak yang benci terhadap Anies-Uno, ini tidak sehat, karena sudah selesai, harus move on karena sudah menjadi gubernur walaupun tidak puas, bukan hanya terima kasih terhadap pemilihnya tetapi yang bukan pemilihnya," ungkapnya.

Sehingga yang terjadi saat ini budaya politik di Indonesia hanya sebuah kerajaan. Untuk itu, ia mengajak kepala daerah yang terpilih bisa merangkul kelompok yang tidak memilih saat pilkada.

"Ini budaya karena politik kita ini belum demokrasi bagian besar kelakuan kerjaan, demokrasi itu baru ide dilembagakan tapi kelakuan feodal. Saya mengajak juga kepala daerah setelah dilantik segera merangkul kelompok yang tidak memilih supaya mempersatukan kembali," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement