Kamis 20 Apr 2017 15:26 WIB

Wacana Munaslub Golkar Bergulir Pascakekalahan Ahok di Hitung Cepat

Rep: Amri Amrullah / Red: Angga Indrawan
Politikus muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia.
Foto: pribadi
Politikus muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekalahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai gubernur di Pilkada DKI dinilai menjadi pukulan bagi Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto. Generasi Muda Golkar mendorong  digelarnya Munas Luar Biasa (Munaslub) untuk mengevaluasi pimpinan partai beringin ini.

Tokoh Generasi Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menegaskan pihaknya bersama beberapa tokoh muda Golkar lain sejak awal telah mengkritisi pilihan Golkar yang mendukung Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. "Kami yang sejak awal menolak Golkar mendukung Ahok dan meminta agar Golkar meninjau serta menarik dukungannya kepada Ahok pada Pilgub DKI," katanya, Kamis (20/4).

Doli melihat banyak tokoh senior Golkar pun yang sebenarnya tidak setuju dengan pilihan partai beringin ini mendukung Ahok. Ia bahkan memberi apresiasi kepada ARB (Abu Rizal Bakri) yang belakangan secara terbuka memberikan dukungan bukan kepada Ahok. 

Sikap itu ARB itu, menurutnya,  melanjutkan sikap yang ditunjukkan sebelumnya oleh para tokoh Partai Golkar yang lain, seperti pak JK (Jusuf Kalla), Mbak Titiek Soeharto dan Bang Fadel Muhammad. Beberapa kader lainpun menurutnya memang tidak sependapat Golkar memberikan dukungannya kepada Ahok. 

Doli menegaskan sudah sejak awal ia menyampaikan dukungan Golkar terhadap Ahok itu telah mengingkari dan keluar dari sejatinya Golkar sebagai partai yang berkarakter nasionalis-religius. "Dukungan Ahok itu lebih pada memenuhi kepentingan orang per orang atau kelompok tertentu saja di DPP Partai Golkar," terangnya.

Dan sekarang, tegas dia, itu sudah terbukti bahwa pilihan Golkar itu salah besar. "Munaslub sudah harus dipersiapkan dengan matang," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement