REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi mengamankan delapan orang yang diduga melakukan intimidasi di tempat pemungutan suara (TPS) 13 Kelurahan Kamal, Jakarta Barat, Rabu (19/4). Kabar beredar, juga terjadi keributan antar pendukung pasangan calon (Paslon) di tempat tersebut.
Namun pihak kepolisian mengatakan tidak ada aksi intimidasi atau bentrokan antar pendukung Paslon di sana. Menurut Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Roycke Harry Langie, delapan orang itu dikhawatirkan memicu provokasi.
"Mereka itu bukan mengintimidasi. Mereka kita amankan takutnya ada orang yang takut terpancing, terprovokasi," ujar Roycke saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (19/4).
Menurut kepolisian, mereka diamankan aparat keamanan karena menggunakan kaos bertulisan kalimat provokatif. Ia mengatakan, ada kesan dari kalimat tersebut yang seakan-akan menyudutkan salah satu pasangan calon (paslon) di pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua.
Kepolisian sendiri belum bisa memberikan pernyataan apakah mereka juga terkait dalam kelompok Tamasya Al-Maidah. Namun Roycke mengatakan, mereka bukan berasal dari luar Jakarta.
"Itu dari kelompok masyarakat setempat," ujarnya.
Beredar isu adanya bentrok antar pendukung paslon di tempat tersebut. Namun Roycke kembali membantah kabar itu. Menurutnya tidak ada kejadian bentrokan antar pendukung paslon. Meskipun begitu, Roycke mengaku ada kejadian pemukulan yang terjadi sekitar 200 meter dari Kantor Kelurahan Kamal, Jakarta Barat, Rabu (19/4).
"Tidak ada keributan antar pendukung Paslon. Itu hanya ada kejadian pemukulan di jalan," ucap Roycke.
Kepolisian sendiri belum bisa memberikan informasi identitas dan asal dari aksi pemukulan tersebut. Menurutnya, para korban dan pelaku telah dibawa ke kecamatan setempat. "Belum tahu. Terus dibawa ke kecamatan, karena kabarnya dia mau dikeroyok," kata Roycke.
Roycke mengatakan situasi di tempat kejadian aman dan kondusif. Roycke mengatakan telah memulangkan delapan orang yang dikhawatirkan melakukan provokasi tersebut. "Situasi kondusif, tidak benar kalau ada kejadian bentrokan antar paslon. Selain itu delapan orang yang memakai kaos provokatif itu juga telah kami pulangkan," jelasnya.