REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Ibu Kota dibuat resah dengan guyuran 'politik uang' berupa sembako yang tersebar hampir di semua wilayah DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir. Ketua Relawan Anies-Sandi, Boy Bernadi Sadikin menyesalkan adanya politik uang di masa tenang Pilkada DKI yang diduga dilakukan salah satu pasangan calon ini.
"Seharusnya masa tenang, ya tenang. Tidak ada aktivitas ke masyarakat. Karena masa tenang merupakan hak warga, agar bisa memantapkan pilihannya," kata dia, Selasa (18/4).
Menurut mantan ketua DPD PDI Perjuangan DKI, pemberian kebutuhan pokok kepada masyarakat di seluruh wilayah ibu kota merupakan wujud pendidikan politik yang buruk. Ia menilai, cara-cara yang mengotori demokrasi ini adalah wujud pembodohan kepada masyarakat.
"Apapun alasannya, ini menandakan tidak siap kalah. Kalau memang niat membantu masyarakat, kenapa nggak dari dulu?" ujar dia.
Putra sulung mantan gubernur DKI Ali Sadikin ini mengimbau para relawan dan simpatisan Anies-Sandi bekerja ekstra mengawasi jalannya pemungutan suara, Rabu (19/4). Ia meminta siapapun pendukung Anies-Sandi untuk menggunakan hak suara dan mengawal proses pesta demokrasi di TPS sejak dibuka pukul 07.00 hingga selesainya penghitungan suara.
"Cukup lima menit di TPS dan memilih pemimpin sesuai hati nurani. Jangan sampai surat suaranya tidak terpakai dan dikhawatirkan disalahgunakan nantinya," ujar Boy.