Senin 17 Apr 2017 16:38 WIB

Ormas dari Enam Agama Keluarkan Imbauan Damai Pilkada DKI

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ilham
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj.
Foto: Republika / Darmawan
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemuka organisasi keagamaan enam agama berkumpul di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Mereka sepakat mendengungkan seruan moral tentang Pilkada DKI Jakarta.

Diawali sambutan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, pemuka dari lima agama secara bergantian membacakan lima poin seruan moral. Ditandatangani pimpinan-pimpinan organisasi keagamaan, berikut lima seruan yang secara khusus ditunjukkan bagi umat beragama di DKI Jakarta:

1. Tetap bersikap tenang, tidak takut dan berpikir jernih dalam menyikapi keadaan. Kita wajib mendukung segala upaya pemerintah untuk menyukseskan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, serta menjaga keamanan dan kedamaian demi keutuhan NKRI.

2. Mengingat pentingnya Pilkada DKI Jakarta putaran kedua untuk masa depan bangsa, maka kami mengajak seluruh umat beragama yang mempunyai hak pilihnya. Setiap warga negara yang baik, wajib berpartisipasi dalam pilkada ini sebagai wujud pengorbanan yang nyata bagi nusa dan bangsa.

3. Dalam menentukan pilihan sesuai dengan suara hati, setiap umat beragama harus mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan kebinekaan yang diharapkan memberi makna positif, bagi kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

4. Mari kita terus berdoa agar Tuhan selalu menjaga bangsa dan negara kita, agar para pemimpinnya senantiasa diberi hidayah dan terang kebijaksanaan, sehingga melalui proses ini kita bersama-sama dapat maju menuju Indonesia yang semakin adil, makmur, dan beradab.

5. Mari kita semua menjaga dan menjamin masa tenang yang sedang berlangsung, seraya menghindari berbagai bentuk intimidasi serta politisasi agama.

Pemuka enam agama yang hadir dan bergantian membacakan seruan moral adalah Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) atau Uskup Agung MGR Suharyo dan Ketum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt Henriette Hutabarat-Lebang. Ada pula Ketum Niciren Syosyu Indonesia (NSI) Maha Pandita Utama Suhadi Sendjaja, Ketum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wisnu Bawa Tenaya, Ketum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana, dan Kabaintelkam Polri Irjen Lubihanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement