Senin 17 Apr 2017 15:27 WIB
Pilkada DKI

Polri Larang Pengerahan Massa ke Jakarta Jelang Pencoblosan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
 Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepolisian melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk mengamankan jalannya pemilihan kepala daerah DKI Jakarta putaran kedua yang diselenggarakan pada Rabu (19/4) nanti.

Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menyampaikan, maklumat larangan pengerahan atau mobilisasi massa ke Ibu Kota telah beredar, sehingga diharapkan proses Pilkada DKI putaran kedua berjalan kondusif dan lancar. Menurut Boy, adanya pengerahan massa menjelang pilkada ini justru dapat berdampak terhadap kondisi keamanan Ibu Kota.

“Seingat saya hari ini beredar maklumat Polda Metro Jaya, nanti menyusul maklumat Polda Jabar dan (Polda) Banten. Intinya pelarangan untuk melakukan pengerahan mobilisasi massa, karena itu berdampak ke kondisi keamanan Jakarta. Sudah beredar maklumat Polda Metro Jaya, Jabar, dan Banten, yang intinya larangan pengerahan massa,” kata Boy Rafli di Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/4).

Boy mengimbau agar masyarakat di luar Jakarta tidak melakukan kegiatan yang menganggu keamanan masyarakat Jakarta. Pengamanan pun juga akan melibatkan berbagai unsur, termasuk kepolisian dan TNI. Selain itu, koordinasi antara kepolisian dengan penyelengara pilkada juga telah dilakukan.

“Diimbau masyarakat di luar Jakarta, yang tidak berkepentingan dengan pilkada untuk tidak melakukan hal yang menganggu kenyamanan masyarakat Jakarta,” ujarnya.

Lebih lanjut, Boy mengatakan, kepolisian juga tengah mematangkan kegiatan simulasi pengamanan di lapangan. Kepolisian, kata dia, fokus untuk mengamankan proses pemungutan suara serta mengamankan Ibu Kota.

“Kita matangkan terus. Jadi masing-masing daerah, Jakbar, Jaktim, Jakpus, kita sudah bagi sektor keamanan. Ada yang fokus ke TPS, ada yang fokus ke kota Jakarta,” ujarnya.

Di masa tenang kampanye ini, Boy mengajak masyarakat untuk kembali mempererat persatuan. Ia juga berharap masyarakat yang memilih dapat terhindar dari berbagai ancaman dan intimidasi dalam proses pemungutan suara nantinya.

“Jadi kita berharap di hari tenang adanya konsolidasi masyarakat untuk kita merapatkan hubungan silaturahim,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement