Ahad 16 Apr 2017 22:27 WIB

Rumah Dinas Diduga Digunakan untuk Pengumpulan 'Politik Sembako'

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga mengantre dalam acara sembako murah yang digelar di Jalan Ngurah Rai, Kp. Sumur, Klender, Jakarta Timur, Jumat (14/4).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Warga mengantre dalam acara sembako murah yang digelar di Jalan Ngurah Rai, Kp. Sumur, Klender, Jakarta Timur, Jumat (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno melaporkan dugaan politik uang dalam bentuk pemberian sembako yang terjadi di semua wilayah di DKI Jakarta ke Bawaslu. 'Politik sembako' itu dilakukan secara masif di semua wilayah di DKI.

Wakil Ketua Tim Advokasi Yupen Hadi mengatakan, tim menduga politik sembako ini dilakukan secara terpola dan rapi. Tim Anies-Sandi, kata Yupen, menemukan ada rumah anggota DPR RI di Komplek DPR Kalibata yang diduga digunakan sebagai tempat penyimpanan sembako sebelum disebarkan.

'Semua Wilayah di Jakarta Dihujani Politik Sembako'

"Kami identifikasi ada satu alamat di rumah anggota DPR RI yang artinya itu menggunakan fasilitas negara, alamatnya DPR 4 323 diduga sebagai tempat penyimpanan logistik," kata Yupen di Posko Pemenangan Anies-Sandi di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (16/4).

Yupen mengatakan, terjadinya politik uang dalam bentuk sembako ini terjadi masif di berbagai wilayah di Ibu Kota. Yupen mengaku, dari laporan yang dikirimkan ke Bawaslu, sebagian besar berasal dari laporan masyarakat. Hal ini menunjukkan partisipasi masyarakat yang cukup baik.

Beberapa wilayah yang diduga ada politik sembako yakni di Jakarta Utara meliputi Cilincing dan Kalibaru Timur. Jakarta Timur ditemukan di Kampung Melayu, Lubang Buaya, Klender, Rawamangun dan Cimanggis. Di Jakarta Barat terjadi di Cengkareng dan Kebayoran Lama. Sementara di Jakarta Pusat ditemukan di Kwitang.

"Dari semua laporan, kami berharap Bawaslu memproses sebagai tindak pidana money politic," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement