Sabtu 15 Apr 2017 20:09 WIB

Terduga Pembunuh Sekeluarga di Medan Sempat Melawan Saat Ditangkap

Rep: Issha Harruma/ Red: Andi Nur Aminah
Warga memperlihatkan foto Daftar Pencarian Orang (DPO) Andi Lala alias Andi Matalata yang merupakan tersangka otak pelaku pembunuhan sekeluarga di Medan di Lhokseumawe, Aceh, Rabu (12/4).
Foto: Antara/Rahmad
Warga memperlihatkan foto Daftar Pencarian Orang (DPO) Andi Lala alias Andi Matalata yang merupakan tersangka otak pelaku pembunuhan sekeluarga di Medan di Lhokseumawe, Aceh, Rabu (12/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Andi Lala (35), terduga otak pelaku pembunuhan sekeluarga di Medan disebut sempat melakukan perlawanan saat ditangkap. Dia ditangkap di sebuah rumah di jalan lintas Rengat-Tembilahan, tepatnya di desa Pekan Tua, Kempes, Indragiri Hilir, Riau, Sabtu (15/4) subuh.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting menjelaskan, tim gabungan Polda Sumut, Polda Riau dan Polres Indragiri Hulu telah mengetahui keberadaan Andi Lala pada Sabtu sekitar pukul 01.12 WIB. "Tapi karena situasi medan tidak memungkinkan dikarenakan ada pesta di dekat rumah yang dicurigai ditinggali tersangka, penangkapan ditunda," kata Rina, Sabtu (15/4).

Rina mengatakan, pada pukul 04.00 WIB, tim kembali mendatangi rumah yang sama dan langsung melakukan penggeledahan. Hasilnya, petugas menemukan Andi Lala sedang berada di dalam rumah tersebut. "Tersangka sempat melakukan perlawanan dan penyerangan terhadap petugas," ujar dia.

Beruntung, petugas dapat segera meringkus Andi Lala dan mengendalikan keadaan. Saat ini, Rina mengatakan, tersangka masih diperiksa sebelum akhirnya dibawa ke Mapolda Sumut.

Andi Lala, warga Jl Pembangunan II, Sekip, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumut, ditangkap di Indragiri Hilir, Riau, Sabtu (15/4) subuh. Dia diduga kuat merupakan otak pelaku pembunuhan lima orang yang merupakan satu keluarga di Jl Mangaan, Mabar, Medan Deli, Medan, Ahad (9/4). Dua tersangka lain telah diringkus, yakni keponakan Andi Lala, Roni (21) sebagai eksekutor ketiga korban anak-anak dan Andi Saputra (27) sebagai pengawas keadaan saat aksi berlangsung.

Kelima korban pembunuhan sadis tersebut, yakni pasangan suami istri Riyanto (40) dan Sri Ariyani (38), kedua anak mereka, Syifa Fadillah Hinaya atau Naya (14) dan Gilang Laksono (11), serta mertua Riyanto, Marni (60). Sementara putri bungsu Riyanto dan Yani, K (4), selamat dari pembantaian. Saat ini, kondisi balita malang yang sempat kritis itu terus membaik dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

(Baca Juga: Andi Lala Buang Besi Pengeksekusi Korban di Selokan Dekat TKP)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement