Jumat 14 Apr 2017 19:23 WIB

Pintu Berornamen Salib di Masjid Raya Jakarta Hoaks

Rep: Arif S Nugroho/ Red: Andri Saubani
Bagian dalam Masjid Raya KH Hasyim Asyari Jakarta, Kamis (14/4).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Bagian dalam Masjid Raya KH Hasyim Asyari Jakarta, Kamis (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Belakangan ini bererdar informasi tentang arsitektur Masjid Rsya Jakarta, Daan Mogot, Jakarta Barat yang mengandung unsur SARA. Salah satunya adalah bentuk pintu masjid berornamen salib.

Republika melakukan peninjauan atas kabar tersebut, Jum'at (14/4). Berdasarkan pantauan di masjid, terlihat pintu masjid semuanya berwarna hitam. Pintu kayu yang terpasang di tiap lantai ini dicat hitam polos tanpa ornamen atau pola rumit apapun.

Sementara di foto hoaks yang tersebar. Terlihat pintu cokelat berdaun ganda terpasang. Sementara di tengahnya, terlihat motif berbentuk salib. Ini jelas berbeda dengan temuan Republika.

Di lantai dua, arsitektur Betawi cukup terlihat. Salah satunya ada di pagar-pagar masjid. Pagar masjid ini memiliki corak Betawi dengan cat warna putih. Bagian depan menghadap imam, terdapat ornamen tiang sejumlah enam buah seperti rukun iman. Sementara jumlah menara masjid berjumlah lima buah, empat menara kecil dan satu menara di tengah, sejumlah rukun islam.

Sebelumnya, rencana peluncuran Masjid ini sempat diminta ditunda dahulu. Hal ini disampaikan oleh Ubedilah Badrun dikutip Republika. Ditakutkan kehadiran pasangan calon (paslon) Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dalam peresmian itu akan menimbulkan gejolak.

"Solusi terbaiknya adalah waktu peresmian masjid sebaiknya ditunda setelah hari pencoblosan, yaitu setelah tanggal 19 April agar tidak menimbulkan masalah di masa tenang," kata Ubedilah dalam keterangan, Kamis (14/4).

Masjid yang dibangun sejak Presiden Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta ini rencananya akan diluncurkan pada 16 April 2017. Masjid ini dibangun di tanah seluas 2,4 hektare dengan luas bangunan 16.985,43 meter persegi. Sedangkan biayanya sebesar 170 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement