REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi meminta warga NTB tidak tersulut emosi terkait penghinaan yang dilakukan seorang mahasiswa terhadap dirinya di Bandara Changi Singapura pada Ahad (9/4). Pria yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) itu juga meminta warga NTB tetap tenang dan tidak terprovokasi atas isu ini. TGB juga melarang adanya aksi di Islamic Center terkait apa yang ia alami.
Berikut pernyataan TGB dalam pesan singkat yang diterima Republika.co.id di Mataram, Jumat (14/4).
"Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuhu.
Saya minta Antum dan teman-teman agar tidak mengadakan aksi apapun di Islamic Centre hari ini terkait apa yang menimpa saya.
Saya tidak izinkan.
Jaga NTB dan Indonesia kita. Pupuk kesabaran.
ALLAH Maha Adil.
Syukron katsiiran."
TGB juga sudah memaafkan Steven Hadisurya Sulistyo, mahasiswa yang melakukan penghinaan saat sedang mengantre di Bandara Changi Singapura pada Ahad (9/4).
Hal ini diungkapkan melalui juru bicaranya, Yusron Hadi. Yusron yang menjabat sebagai Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Pemprov NTB mengatakan, permintaan maaf Steven yang disampaikan melalui Harian Republika pada Kamis (13/4) kemarin, sudah cukup mewakili semuanya.
"Sudahlah jangan diperpanjang, beliau sudah memaafkan," ujar Yusron di Mataram, NTB, Jumat (14/3).
Gubernur NTB Beri Maaf untuk Mahasiswa Pemaki Dirinya
TGH Muhammad Zainul Majdi, yang juga dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB), lanjut Yusron, menyayangkan seorang anak muda yang memiliki sikap seperti itu.
"Tidak baik hal ini terus digelindingkan. Cukup apa yang disampaikan di atas sudah mewakili sikap beliau. Sangat disayangkan ada pemuda yang punya sikap demikian," ucap Yusron.
TGB mengajak semua pihak untuk lebih arif dan proporsional dalam menyikapi hal ini.