Kamis 13 Apr 2017 08:34 WIB
Pilkada DKI

Kemenangan Anies dan Ahok Ditentukan Pemilih Ini

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) didampingi Djarot Saiful Hidayat (kedua kiri) dan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) memasuki ruang debat saat Debat Publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) didampingi Djarot Saiful Hidayat (kedua kiri) dan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) memasuki ruang debat saat Debat Publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia, Arif Susanto, mengungkapkan, berdasarkan beberapa hasil survei, jarak besaran dukungan antara Ahok dan Anies kini tidak jauh berbeda. Bahkan, menurut dia, pemilih loyal kedua pasangan tersebut, setara jumlahnya dibandingkan putaran pertama.

Maka dari itu, pemilih yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) lah yang akan menentukan siapa dari kedua paslon yang suaranya lebih unggul. "Pemilih loyal keduanya setara jumlahnya dibandingkan putaran pertama. Maka, suara undecided voters akan cukup menentukan," kata Arif kepada Republika.co.id, Kamis (13/4).

Arif kemudian menjelaskan, sebagian besar dari pemilih yang belum menentukan pilihannya adalah kelas menengah ke atas, sehingga memiliki pandangan yang lebih rasional. Pilihan mereka akan sangat dipengaruhi oleh hasil debat resmi terakhir yang diselenggarakan KPU pada Rabu (12/4) malam.

"Saya cenderung melihat bahwa pemenang debat tersebut memiliki peluang lebih baik untuk memenangi Pilkada Jakarta 2017," kata Arif.

Selain itu, cara lain untuk menarik suara undecided voters, menurut dia, adalah dengan mengedepankan isu kinerja. "Umumnya, undecided voters lebih peduli pada isu kinerja dibandingkan isu lain yang cenderung bersifat emosional," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement