Rabu 12 Apr 2017 17:46 WIB

PP Muhammadiyah: Wajar Umat Beragama Memilih Sesuai Agamanya

Rep: Muhyiddin/ Red: Bayu Hermawan
Surat suara untuk putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Surat suara untuk putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengimbau agar masyarakat Jakarta menghormati segala perbedaan yang ada, agar pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April mendatang, dapat berjalan dengan damai dan lancar.

Sekretaris PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan bahwa untuk memilih kedua calon pemimpin tersebut wajar jika masyarakat memilih sesuai agamanya.

"Menurut saya wajar sih kalau umat beragama itu memilih sesuai agamanya, itu wajar. Jangan dikatakan orang yang memilih berdasarkan agama mereka yang tidak rasional," ujarnya saat ditemui usai diskusi publik di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/4).

Menurut Mu'ti, jika masyarakat Jakarta tidak mengikuti ajaran agamanya berarti mereka sama saja dengan orang yang tidak beragama. "Kalau orang yang beragama tidak mengikuti ajaran agamanya namanya sudah tidak beragama lagi," ucapnya.

Ia mengatakan, untuk menyukseskan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, masyarakat harus mengedapankan rasa persatuan di atas kepentingan partai ataupun golongan.  "Yang penting adalah menghormati perbedaan agama, menghormati perbedaan pilihan dan senantiasa mengedapankan persatuan," kata Mu'ti.

Terdapat dua pasangan calon yang akan bertarung pada Pilkada DKI putaran kedua, yaitu paslon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement