Selasa 11 Apr 2017 17:25 WIB

Rapat Paripurna DPD RI Kembali Ribut

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham
Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (tengah),bersama Wakil Ketua DPD Nono Sampono (kedua kiri) dan Darmayanti (kedua kanan) memimpin sidang paripurna usai dilantik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (tengah),bersama Wakil Ketua DPD Nono Sampono (kedua kiri) dan Darmayanti (kedua kanan) memimpin sidang paripurna usai dilantik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribut-ribut soal perebutan kursi pimpinan DPD RI tak kunjung selesai dan seakan menemui jalan buntu. Hal tersebut yang nampak terlihat saat rapat paripurna pembukaan masa sidang IV DPD RI pada Selasa (11/4).

Rapat paripurna tersebut merupakan rapat perdana DPD RI dengan kepemimpinan baru di bawah Oesman Sapta Odang (Oso) usai masa reses sidang berakhir. Namun rapat belum dimulai, interupsi dan saling sahut anggota DPD sudah mewarnai permulaan rapat paripurna.

Interupsi diawali senator asal Provinsi Riau, Intsiawati Ayus yang meminta kepada pimpinan mengklarifikasi adanya dualisme kepemimpinan DPD saat ini. Ia meminta agar para anggota DPD berkumpul tak hanya di rapat paripurna DPD, tetapi juga di forum khusus DPD lainnya. Tujuannya agar semua persoalan internal DPD bisa terselesaikan dengan baik.

"Mari kita selesaikan, kita harus pastikan kepada rakyat Indonesia agar ke depannya nanti tidak ada persoalan," kata Ayus.

Belum selesai Ayus bicara, interupsi kembali muncul dari para anggota lainnya dan saling sahut tak terhindarkan. Suasana pun menjadi riuh oleh masing-masing anggota yang bicara.

Senator asal Jambi, Juniwati kali ini berbicara dan meminta pimpinan DPD untuk mendengarkan aspirasi anggota DPD lainnya. "Interupsi pimpinan mohon dengarkan aspirasi anggota lainnya, persoalan ini harus selesai dahulu," ujar Juniwati.

Pernyataan tersebut dibalas oleh interupsi peserta rapat paripurna DPD lainnya. "Pimpinan, pimpinan, ini sidang belum dimulai pimpinan, lanjut dulu pimpinan," kata salah satu anggota DPD lainnya.

Lantaran tak terkendali, Oso pun kemudian meminta para anggota menyampaikan aspirasinya di dalam sidang. Namun sejumlah anggota DPD tak kunjung berhenti interupsi hingga menjadi riuh.

Barulah setelah dilantunkan lagu Indonesia Raya, suasana rapat DPD menjadi lebih kondusif. Usai lagu Indonesia Raya selesai, interupsi para anggota kembali mewarnai situasi rapat. Pimpinan rapat Oso pun menskors rapat lantaran jumlah anggota belum cukup memenuhi korum.

Setelah skors dibuka kembali, suasana riuh tak juga berhenti. Oso memotong interupsi para anggota DPD yang tengah berbicara. "Nanti, nanti akan diberikan waktu untuk memberi aspirasi," kata Oso.

Namun, hal itu tidak membuat anggota DPD yang interupsi tersebut berhenti dan seakan menjadi-jadi. Hal ini ditambah anggota DPD lainnya, yang tidak sependapat dengan pernyataan pimpinan DPD.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement