Selasa 11 Apr 2017 16:53 WIB

Fahira: Kalau Sudah Diberi Gelar 'Sunan' Seharusnya Pak Ahok Lebih Bijak

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Teguh Firmansyah
 Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan di ruang auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (11/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan di ruang auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris menyayangkan keluarnya video kampanye tim Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang bernuansa SARA. Ia pun menyindir Ahok yang baru-baru ini mendapat gelar 'sunan'.

"Seharusnya setelah diberi gelar ‘santri kehormatan’ dan ‘sunan’, Pak Ahok bisa lebih bijak, ternyata tidak," ujar Fahira, Selasa (11/4).

Sebelumnya tim Ahok mengeluarkan video kampanye terbaru. Salah satu adegan menampilkan aksi atau demo dari sekelompok orang yang berpakaian baju koko, peci, yang menyimbolkan pakaian umat Islam dengan membawa spanduk 'Ganyang Cina'.

"Iya kan jadi biang kerusuhan, bahkan sangat jelas ada spanduk provokatif yang sangat tandensius yang memberi pesan bahwa kaum yang suka berpeci dan berserban punya kebencian rasial luar biasa terhadap etnis tertentu," ujar Fahira.

Dia mengatakan, video kampanye Ahok-Djarot yang bertemakan 'Beragam itu Basuki-Djarot' adalah bentuk kepanikan dan keputusasaan mereka menjelang pilkada putaran kedua.

"Sepertinya begitu, soalnya dari berbagai hasil lembaga survei pasangan Anies-Sandi lebih unggul dibanding Basuki-Djarot," katanya.

Baca juga,  Survei: Anies-Sandi Kalahkan Ahok-Djarot.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement