Senin 10 Apr 2017 21:57 WIB

Prabowo: Sektarianisme Memecah-belah Bangsa

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menyampaikan komitmen bersama menjaga persatuan bangsa pada sela pertemuan lintas tokoh nasional di kediamannya di Kertanegara, Blok M, Jakarta Selatan, Senin malam (10/4).
Foto: Anies-Sandi Media Center
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menyampaikan komitmen bersama menjaga persatuan bangsa pada sela pertemuan lintas tokoh nasional di kediamannya di Kertanegara, Blok M, Jakarta Selatan, Senin malam (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menyampaikan komitmen bersama menjaga persatuan bangsa pada sela pertemuan lintas tokoh nasional di kediamannya di Kertanegara, Blok M, Jakarta Selatan, Senin malam (10/4).

"Hadir dari tokoh agama. Bisa dilihat kita lintas suku, agama di sini membangun komitmen Bineka Tunggal Ika bagi kita adalah harga mati, NKRI harga mati," kata Prabowo, Senin (10/4).

Pertemuan lintas tokoh tersebut, menurut Prabowo, bertujuan agar sektarianisme tidak terjadi. Dia menambahkan, jika hal itu terjadi maka akan berpotensi memecah-belah bangsa akibat ketidaksesuaian dengan falsafah Pancasila dan UUD 1945.

"Kita dapat rasakan semua. Saya kira semua bisa dirasakan, dan setiap kita punya kepekaan. Perbedaan itu hal biasa. Dan gonta-ganti itu biasa. Jangan dibiasakan ketegangan," ungkap Prabowo.

Beberapa tokoh nasional lintas agama yang hadir dalam pertemuan ini antara lain Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Joko Santoso, mantan menteri ekonomi Kwik Kian Gie, mantan ketua MPR Amien Rais, mantan ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan menteri kehutanan MS Kaban, Ketua Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, ulama Betawi Abdul Rasyid Abdullah Syafi'i dan tokoh masyarakat Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement