REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggelar pertemuan antartokoh nasional di kediamannya. Dalam pertemuan tersebut dia menyinggung perihal pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang dianggapnya menegangkan.
Menurut Prabowo pergantian kepala daerah adalah hal yang lumrah dan bisa terjadi kepada siapa pun dan di manapun. Namun di DKI Jakarta ini, Pilkada justru seolah menciptakan nuansa yang menegangkan.
"Bagi kita perbedaan itu biasa, pergantian jabatan jangan dibikin tegang. Gonta-ganti itu biasa," ujar Prabowo di kediamannya di, Jakarta Selatan, Senin (10/4).
Namun melihat situasi yang menegangkan ini, lanjut dia, sehingga memutuskan untuk melakukan perbincangan dengan sejumlah tokoh nasional. Tujuannya untuk membangun komitmen bahwa Bhinneka Tunggal Ika adalah harga mati bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Tidak ada dari kita, berpikir saja tidak tentang sektarianisme atau memecah belah bangsa dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan falsafah Pancasila dan UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika," tegasnya.
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai macam tokoh nasional. Mereka di antaranya pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amin Rais; mantan menteri ekonomi, keuangan dan perindustrian (2001-2004) Kwik Kian Gie; mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mantan Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Roma Irama, Titiek Soeharto, Hidayat Nurwahid, Ahmad Dani dan Roma Irama.