REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budayawan Betawi Ridwan Saidi mengatakan, Pilkada DKI adalah pertaruhan besar untuk demokrasi di Indonesia. Pemilihan putaran kedua pada 19 April mendatang akan menunjukkan sejauh mana kualitas demokrasi yang dibangun selama ini.
Dia mengatakan, sebanyak 101 daerah yang menggelar pilkada serentak tahun ini menyisakan saru daerah yakni Jakarta. Meski tinggal satu, Jakarta adalah barometer Indonesia. Jika ada pihak yang curang, dia yakin demokrasi akan hancur karena tak ada lagi kepercayaan dari masyarakat.
"Kalau besok DKI curang, wassalam demokrasi. Jangan harap ada demokrasi di Indonesia," kata dia dalam diskusi bertajuk 'Pilkada Bersih-Sehat Waspada Operasi Peci Kumis' di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/4).
Ridwan mengimbau semua masyarakat untuk turut mengawasi jalannya Pilkada DKI. Ia mengajak untuk melawan segala bentuk kecurangan yang mungkin terjadi di putaran kedua ini. Ia juga berharap kepada pemerintah untuk tak turut campur dalam Pilkada DKI.
Jika itu dilakukan, dia khawatir ada perlawanan besar dari masyarakat. "DKI ini adalah pertaruhan," ujar dia.