Senin 10 Apr 2017 14:31 WIB

Bocah Korban Selamat dari Pembunuhan Sadis Medan Alami Trauma

Rep: Issha Harruma/ Red: Nur Aini
Kinara (4), satu-satunya korban selamat dalam pembunuhan sadis satu keluarga di Medan, dirawat di RS Bhayangkara Polda Sumut.
Foto: Republika/Issha Harruma
Kinara (4), satu-satunya korban selamat dalam pembunuhan sadis satu keluarga di Medan, dirawat di RS Bhayangkara Polda Sumut.

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Kinara (4 tahun), kini hidup sebatang kara. Dia merupakan satu-satunya korban selamat dalam pembunuhan sadis satu keluarga di Jl Mangaan Gang Banteng, Mabar, Medan Deli, Medan, Ahad (9/4).

Saat dikunjungi Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, bocah perempuan itu dalam kondisi tertidur. Sang bibi tampak mendampingi Kinara yang sedang terlelap di ruang Teratai 2 Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Kepala RS Bhayangkara AKBP Nyoman Eddy Purnama Wirawan pun terlihat menjelaskan kondisi terkini Kinara.

Usai melihat kondisi Kinara, Akhyar menemui sejumlah awak media yang telah menunggu. Dia pun menjelaskan kondisi Kinara saat ini.

"Tadi keterangan Karumkit, Pak Nyoman, si korban mengalami trauma fisik dan mental. Ini sedang ditangani dengan serius. Insyaallah dapat pulih segera," kata Akhyar, Senin (10/4).

Akhyar mengatakan, secara fisik, kedua bola mata Kinara masih tampak membengkak dan membiru. Dia pun mengutuk perbuatan pelaku pembunuhan yang telah menewaskan orang tua, nenek, abang, dan kakak Kinara.

"Kalau lihat kondisi itu, ini sangat biadab. Anak balita yang tak tahu apa-apa mengalami trauma fisik dan psikis yang luar biasa," ujar dia.

Dari hasil koordinasi dengan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, Akhyar mengatakan, tahap pemulihan Kinara telah disusun sedemikian rupa. Setelah pemulihan fisik, fokus perawatan Kinara akan berlanjut kepada penangananan psikis.

Terkait penanganan masa depan Kinara, termasuk bantuan yang diberikan, Akhyar mengatakan, pihaknya akan membahas hal tersebut dengan keluarga Kinara terlebih dulu. "Selanjutnya kami akan bicara dengan keluarga atau ahli warisnya. Dia kan punya keluarga. Kita bicarakan dulu," kata Akhyar.

Sebelumnya, lima orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Jl Mangaan Gang Banteng, Mabar, Medan Deli, Medan, Ahad (9/4) pagi. Lima korban pembunuhan tersebut, yakni pasangan suami istri Riyanto (40 tahun) dan Sri Ariyani (40 tahun), kedua anak mereka, Naya (14 tahun) dan Gilang (8 tahun) serta mertua Riyanto, Sumarni (60 tahun).

Mereka ditemukan tewas dengan luka akibat senjata tajam. Sementara putri bungsu pasangan Riyanto dan Yani, Kinara (4 tahun), selamat dalam pembantaian tersebut. Saat ini, kondisi balita malang yang sempat kritis itu terus membaik dan masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement