Ahad 09 Apr 2017 19:36 WIB

Akibat Longsor Susulan, Pencarian Korban Resmi Dihentikan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Tim SAR gabungan mengawasi pergerakan longsor susulan yang dipicu material lumpur jenuh di sektor A, Desa Banaran, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (9/4).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Tim SAR gabungan mengawasi pergerakan longsor susulan yang dipicu material lumpur jenuh di sektor A, Desa Banaran, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  PONOROGO -- Tim tanggap darurat menghentikan pencarian korban pascaterjadi longsor susulan di Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo Ahad (9/4) pagi. Kepala BPBD Kabupaten Ponorogo yang juga ketua tim tanggap darurat longsor di Desa Banaran, Sumani mengatakan pencarian korban yang tertimbun tanah longsor resmi dihentikan siang tadi. 

Sumani menjelaskan, longsor susulan terjadi pada pukul 11.45 WIB. Saat itu, tim SAR tengah melakukan pencarian korban longsor di empat sektor. Tanah dari bukit gede kembali runtuh dan bergerak dari sektor A hingga ke sektor D. Longsor susulan itu pun membuat akses jalan yang sudah dibuka menuju lokasi longsor kembali tertutup. 

Satu unit eskavator terbawa arus tanah. Sementara sekitar 10 unit sepeda motor milik relawan yang terparkir tak jauh dari lokasi longsor juga tertimbun tanah. 

"Tidak ada korban, warga sudah diungsikan semua, sudah diamankan semuanya, relawan juga. Akhirnya evakuasi resmi dihentikan tadi, karena banyak pertimbangan juga," tutur Sumani kepada Republika.co.id pada Ahad (9/4). 

Dia mengungkapkan, dihentikannya pencarian korban longsor di Desa Banaran karena beberapa hal. Longsor susulan yang terjadi pagi tadi, membuat pencarian pun sulit kembali dilakukan. Sebab kata dia, ketebalan tanah semakin meninggi. Selain itu, jelas dia, mengingat sudah hari ke sembilan sejak bencana itu terjadi, membuat jasad korban yang tertimbun longsor pun sulit diidentifikasi apabila ditemukan. 

Sumani mengatakan, keluarga korban pun telah merelakan anggota keluarganya yang belum ditemukan pasca longsor terjadi. "Medannya semakin sulit, jangan sampai mencari korban malah jadi korban, keluarga korban sudah dikumpulkan semua, menyatakan tidak perlu dicari lagi," kata dia. 

Sementara itu, sebelum longsor susulan terjadi, tim tanggap darurat berhasil menemukan satu lagi korban yang tertimbun longsoran bukit Gede. Kendati demikian, korban belum bisa dikenali. Sebelumnya tiga korban longsor berhasil ditemukan yakni Sunadi (40 tahun) Katmi (65 tahun) dan Danu Setiawan (28 tahun). 

Lebih lanjut Sumani menjelaskan, rumah sementara untuk warga korban selamat longsor di Desa Banaran akan dibangun esok hari. BPBD telah menemukan lokasi untuk rumah sementara itu. Sedang terkait rumah permanen, kata dia, masih berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Ponorogo. 

"Untuk rumah permanen akan ditindak lanjuti kalau warga sudah mempunyai tanah dan sertifikat, bukti milik maka baru akan ada relokasi permanen," kata dia. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement