REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Padjadjaran (Unpad) mencoba memberikan layanan terbaik bagi mahasiswanya, terutama bagi mahasiswa yang berkuliah di Jatinangor, Sumedang. Unpad pun menyediakan angkutan gratis khusus bagi mahasiswanya.
Angkutan gratis ini menghubungkan Kampus Dipati Ukur dengan Kampus Jatinangor atau sebaliknya. Angkutan ini disediakan guna menunjang mobilitas mahasiswa dari dan menuju Kampus Dipati Ukur maupun Jatinangor.
Direktur Sarana dan Prasarana Unpad, Irwan Ary Dharmawan, mengatakan, penyediaan angkutan gratis ini merupakan hasil kesepakatan diskusi antara pihak Unpad melalui Direktorat Sarana dan Prasarana dengan mahasiswa melalui Badan Eksektif Mahasiswa (BEM) Kema Unpad. Dan mulai efektif beroperasi sejak 4 April lalu.
“Sebetulnya ini sudah diprogramkan pimpinan kita sudah lama. Kemudian sebulan kemarin kita intens komunikasikan bersama BEM,” kata Irwan, Jumat (7/4).
Dalam pengadaan angkutan, Irwan menyebutkan Unpad bekerja sama dengan Perum DAMRI. Sebanyak dua unit bus disediakan untuk mengangkut mahasiswa. Dari dua unit bus yang disediakan, satu unit digunakan untuk perjalanan Kampus Dipati Ukur menuju Jatinangor, sedangkan satu unit lagi untuk perjalanan dari Kampus Jatinangor menuju Dipati Ukur.
"Satu unit bus memiliki kapasitas 54 tempat duduk dan dapat menampung hingga 90 mahasiswa," ujarnya.
Secara teknis, seluruh mahasiswa berhak naik bus dengan memperlihatkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Irwan mengatakan, upaya memperlihatkan KTM ini guna memfilter penumpang yang naik ke bus adalah benar mahasiswa Unpad. Proses ini merupakan hasil kesepakatan dengan perwakilan BEM.
Adapun waktu keberangkatan bus ditentukan pada pukul 06.00 WIB dan 17.00 WIB untuk rute Dipati Ukur-Jatinangor, serta pukul 06.00 WIB dan 16.00 WIB (Senin-Selasa), 13.00 WIB dan 16.00 WIB (Rabu-Jumat) untuk rute Jatinangor-Dipati Ukur.
Bus akan beroperasi setiap Senin hingga Jumat. Untuk bus ke Jatinangor akan mengelilingi fakultas yang ada di kampus Jatinangor. Irwan menyebutkan, rute perjalanan bus akan melewati fly over Pasupati-Jalan Dr. Djunjunan-Tol Pasteur-Tol Purbaleunyi dan sebaliknya. Selama perjalanan, bus juga tidak diperkenankan menaikturunkan penumpang.
“Ini berdasarkan kesepakatan mahasiswa, tujuannya agar waktu tempuh dapat lebih cepat,” ucapnya.
Selama sebulan, pihaknya akan memantau pelaksanaan bus gratis ini. Nantinya, direktorat akan mengevaluasi sejauh mana program ini dapat dimanfaatkan mahasiswa atau tidak. Jika memang tingkat okupansi dan keefektifannya tinggi, bukan tidak mungkin ke depan akan ditambah armada maupun jadwal keberangkatan.
Sebelumnya, kerja sama Unpad dengan Perum DAMRI telah dilakukan terkait penyediaan bus khusus dosen dan karyawan. Setiap harinya, bus melayani 3 rute keberangkatan, yaitu Dipati Ukur-Cicaheum-Cibiru-Jatinangor.
Sebaliknya, Dipati Ukur-Kiaracondong-Soekarno Hatta-Cibiru-Jatinangor dan sebaliknya, serta Terminal Elang-Soekarno Hatta-Tol Moh. Toha-Tol Padaleunyi-Jatinangor dan sebaliknya. Setiap hari kerja, bus berangkat pada pukul 06.00 WIB dari Dipati Ukur dan Terminal Elang, serta kembali berangkatpukul 16.00 WIB dari kampus Jatinangor.