REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan, Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rapid Transit (LRT) menjadi solusi dari sebuah kemacetan. Apabila terjadi kemacetan dalam proses pembangunannya, Sumarsono berharap masyarakat bisa memaklumi.
"Jangan dilihat sekarang, kan kalau sekarang dalam proses pembangunan. Tapi kan setahun lagi semua akan beres semuanya dan Jakarta akan bebas dari kemacetan," ujar Sumarsono di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kamis (6/4).
Sumarsono akan meningkatkan fasilitas transportasi seperti bus. Sebab, bus menjadi bagian terintegrasi dari upaya penanggulan kemacetan di Jakarta.
Selain itu, Sumarsono mengaku sangat optimis jika MRT dan LRT mendorong masyarakat untuk naik kendaraan umum. Jika dibandingkan dengan transportasi di luar negeri, banyak kalangan warga menengah ke atas naik angkutan umum karena lebih nyaman dan aman.
"Saya yakin, cuma ini butuh perubahan perilaku kepada pengguna kendaraan umum. Memang harus disiplin, harus tepat waktu, keamanan dijaga, kebersihan juga dijaga. Itu keamanan full service baru orang mau geser ke kendaraan umum," katanya.
Sumarsono juga yakin 10 sampai 15 persen masyarakat berpindah menggunakan MRT ketika sudah beroperasi. "Secara bertahap. Ketika MRT berjalan, setidak-tidaknya 10 persen sampe 15 persen warga mulai bergeser. Kira-kira gitu. Itu posisinya ditambah LRT antar moda berjalan naik lagi," ujarnya.