Kamis 06 Apr 2017 15:41 WIB

Pemindahan Pedagang Pasar Merjosari Malang Berakhir Ricuh

Rep: Christiyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pasar tradisional
Foto: Musiron
Pasar tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemindahan pedagang dari Pasar Merjosari ke Pasar Dinoyo pada Kamis (6/4) diwarnai sejumlah kericuhan. Ratusan pedagang yang menolak dipindah menghadang petugas keamanan yang hendak masuk ke dalam pasar.

Keributan pertama kali terjadi ketika petugas wastib akan masuk ke dalam Pasar Merjosari. Para pedagang menghalangi mereka di pintu masuk pasar. Sempat terjadi adu mulut antara dua pihak tersebut.

Setelah situasi lebih dingin, para petugas kembali mencoba masuk ke dalam pasar. Namun penolakan masih saja terjadi hingga terjadi aksi dorong. Akhirnya para petugas berhasil masuk ke dalam pasar untuk membongkar lapak-lapak para pedagang.

Selang beberapa waktu, kericuhan kembali terjadi saat aparat yang terdiri atas petugas wastib pasar, Satpol PP, polisi, dan TNI akan mendirikan tenda. Tenda tersebut didirikan sebagai posko keamanan selama proses pemindahan pedagang. Akibat keributan ini dua pedagang diamankan aparat.

"Sudah ada 700 pedagang resmi Pasar Merjosari yang bersedia dipindah ke Pasar Dinoyo sedangkan 600 sisanya yang merupakan PKL tanpa lapak masih menolak," kata Kepala Dinas Perdagangan Wahyu Setianto, Kamis (6/4).

Menurut Wahyu, Dinas Perdagangan akan mendahulukan para pedagang yang bersedia dipindah dan akan dibantu pengawalan. Sedangkan sisanya yang masih menolak akan diproses bertahap. "Kami sudah berkali-kali dialog dengan para pedagang resmi dan mereka sudah setuju pindah," jelasnya.

Pasar Merjosari adalah pasar penampungan sementara selama Pasar Dinoyo direnovasi. Kini setelah Pasar Dinoyo selesai direnovasi para pedagang diminta kembali ke tempat semula. Lahan yang menjadi lokasi Pasar Merjosari akan dikembalikan lagi sesuai peruntukannya yakni sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Akan tetapi menurut Wahyu, ada sekitar 600 PKL yang muncul selama pasar dipindahkan sementara ke Pasar Merjosari. Mereka inilah yang menolak pemindahan kembali ke Pasar Dinoyo karena di sana mereka tak memiliki lapak. "Boleh ikut berjualan di Pasar Dinoyo tapi harus beli lapak," ungkap Wahyu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement