Kamis 06 Apr 2017 06:40 WIB

Cara Anak Muda AYLF Menangkal Ideologi Radikal

Peringatan Hari Toleransi Internasional di Jakarta.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peringatan Hari Toleransi Internasional di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Maraknya isu penggunaan teknologi yang digunakan kelompok ekstremis seperti ISIS untuk merekrut anak muda melalui internet dan sosial media meresahkan banyak pihak. Merespons hal tersebut Presiden ASEAN Young Leaders Forum (AYLF) Indonesia, Adhe Nuansa Wibisono menyatakan sudah saatnya organisasi kepemudaan menyebarkan narasi tandingan agar pemuda tidak terjebak ideologi radikal.

 

“Melalui fenomena Jihad Selfie misalnya kita bisa melihat bagaimana media sosial seperti Facebook, Whatsapp dan Twitter mengubah cara berpikir kaum muda. Pemuda Akbar yang sedang mencari jati diri kemudian melihat aksi radikalisme ISIS di Suriah menjadi sesuatu yang sangat heroik,"  kata Wibisono, Rabu (5/4), melalui siaran pers.

 

ASEAN Young Leaders Forum kemudian mendorong proses tumbuhnya nilai toleransi dan perdamaian di kalangan pemuda di Asia Tenggara. “Anak muda adalah elemen penting dalam masyarakat ASEAN. Jumlah penduduk usia muda di ASEAN sekitar 162,1 juta orang atau sekitar 25,7 persen dari jumlah penduduk ASEAN. AYLF memberikan perhatian besar untuk mempromosikan nilai toleransi dan perdamaian kepada anak muda lintas negara di ASEAN," kata dia.

Wibisono meyampaikan rekomendasi AYLF untuk menangkal penyebaran ideologi radikal di kalangan anak muda. Untuk menangkal ideologi radikal, kata dia, AYLF menyerukan agar para pemuda ASEAN membangun nilai bersama berdasarkan nilai-nilai religius dan budaya Nusantara yang moderat dan toleran.

 

“AYLF juga kemudian menyiapkan berbagai platform dan program untuk menguatkan nilai perdamaian di kawasan. Program tersebut diantaranya adalah Kampanye Perdamaian, Dialog antaragama, Festival Film Pendek ASEAN dan puncaknya adalah ASEAN Youth Annual Conference," kata dia.

AYLF adalah platform kerjasama pemuda antar-negara di ASEAN yang dideklarasikan di Bandung pada November 2014. AYLF terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan di ASEAN yang mengedepankan nilai kepemimpinan, perdamaian dan toleransi. Organisasi anggota AYLF diantaranya adalah KAMMI, Pemuda PUI, Pemuda Al-Irsyad, FSLDK Nasional, IKRAM Malaysia, FMSA Singapura, dan Organisasi Kepemudaan Muslim di Thailand, Filipina, Kamboja dan Srilanka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement