Rabu 05 Apr 2017 13:14 WIB

Pemprov Jabar Kembangkan Tujuh Rumah Sakit Rujukan Regional

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
RS Hasan Sadikin
Foto: SKYCRAPERCITY.COM
RS Hasan Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tengah mengupayakan untuk mengembangkan rumah sakit rujukan regional di seluruh Jawa Barat. Upaya ini dalam rangka memeratakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Jawa Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Dodo Suhendar mengatakan selama ini rumah sakit yang menjadi rujukan pelayanan kesehatan masih terpusat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Sehingga membuat kesulitan masyarakat yang tinggal di lokasi jauh dari Kota Bandung.

Akibatnya, kata Dodo, beban RSHS menjadi sangat besar. Terutama dalam melayani pasien dengan penyakit-penyakit serius yang tidak dapat ditangani di daerah.

"Kita ingin mencoba mengurangi beban RSHS dengan mengembangka  rumah sakit rujukan regional. Sehingga yang di daerah bisa dekat untuk berobat," kata Dodo, Rabu (5/4).

Dodo menyebutkan ada tujuh rumah sakit di daerah yang rencananya akan dikembangkan sebagai rujukan regional. Di antaranya Rumah Sakit Cibinong, Rumah Sakit Syamsuddin Sukabumi, Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon, Rumah Sakit Tasikmalaya, Rumah Sakit Al Ihsan Bandung, Rumah Sakit Cibabat Cimahi, dan Rumah Sakit Karawang.

Ia menuturkan lewat pengembangan rumah sakit rujukan regional maka rumah sakit di daerah akan ditingkatkan kualitasnya. Sehingga bisa melayani pasien yang biasanya dirujuk ke RSHS karena penyakit serius seperti kanker, jantung, gagal ginjal, dan diabetes.

"Jadi orang dari Garut, atau Pangandaran paling tidak bisa di Tasikmalaya. Maksudnya yang penting jangan semua ke RSHS," ujarnya.

Untuk meningkatkan kualitas rumah sakit di daerah, Dodo mengaku Dinkes Jawa Barat telah bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk menyalurkan dokter-dokter lulusannya ke rumah sakit di daerah. Termasuk transfer ilmu dari para ahli dari RSHS ke rumah sakit rujukan regional.

Menurutnya saat ini penetapan sebagai rumah sakit rujukan regional sudah dilakukan. Namun belum terlalu optimal. Diharapkan 2018 layanan rujukan terutama untuk penyakit serius bisa optimal ditangani di daerah. Sehingga 2019 RSHS tidak lagi menjadi rujukan semua daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement