Selasa 04 Apr 2017 22:42 WIB

Ketiadaan Pejawat Bawaslu Disayangkan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: M.Iqbal
Calon Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo mengikuti uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi II, di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (4/4).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Calon Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo mengikuti uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi II, di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi II DPR Al Muzzammil Yusuf menyayangkan tidak ada satu pun calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berasal dari pejawat. Hal ini pun kata dia, berpengaruh dalam uji kelayakan dan kepatutan terhadap 10 calon anggota Bawaslu pada Selasa (4/4).

Menurut Al Muzzammil, tentunya berbeda menguji para calon yang sebelumnya memiliki latar belakang pengawasan pemilu Indonesia. "Sebetulnya untuk unsur pengalaman mereka ya karena beda dengan orang-orang yang sudah pernah dengan yang sama sekali belum, mereka seperti memulai dari nol," ujar Al Muzzammil di Ruang Komisi II DPR, Jakarta, Selasa (4/4).

Ia mengatakan, setidaknya jika ada calon dari pejawat Bawaslu RI terpilih, maka koordinasi di internal Bawaslu RI bisa terus solid hingga tingkat bawah. Karena, pengalaman dalam hal koordinasi pengawasan tentu dimiliki oleh calon Bawaslu dari pejawat. "Makanya kita menyayangkan, karena kan ada orang lama itu juga bisa membuat bawaslu bekerja dengan pengalaman. tapi ya kita nggak bisa campur tangan," kata Al Muzzammil.

Karena itu pula, tumpuan kini terletak di Komisi II DPR untuk memilih betul-betul calon yang tidak hanya memiliki integritas tetapi juga pengetahuan dan kemampuan terkait pengawasan pemilu. Ia pun berharap nantinya calon yang terpilih bisa bekerja mumpuni dalam pengawasan Pemilu.

"Seluruh calon akan didalami berkaitan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman terkait pengawasan kepemiluan. Bagaimana strategi pengawasan jadi mengurangi pelanggaran-pelanggaran, money politic yang bertambah, money politic kan terus berkembang dari waktu ke waktu bagaimana strategi mereka mengecilkan itu," ujar Al Muzzammil. 

Sebelumnya, Komisi II DPR RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 10 anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Ruang Komisi II DPR RI, Jakarta, pada Selasa (4/4). Uji kelayakan terbagi dengan dua sesi yakni sesi pertama untuk lima calon dan lima calon selanjutnya di sesi kedua.

Adapun 10 calon anggota Bawaslu yang diuji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi II DPR di antaranya:

1. Abhan

2. Abdullah

3. Ratna Dewi Pettalolo

4. Mohammad Nadjib

5. Fritz Edward Siregar

6. Herwyin Jefler Hielsa Malonda

7. Mochammad Afifuddin

8. Rahmat Bagja

9. Syafrida Rachmawaty Rasakan

10. Sri Wahyu Ananingsih

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement