REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) KH Athian Ali M Dai menyesalkan penangkapan Sekjen Forum Umat Islam (FUI), KH Muhammad Al-Khaththat dan beberapa aktivis Islam yang dilakukan pihak kepolisian.
Ia pun menyebut pandangan ulama terhadap institusi kepolisian saat ini menjadi kurang baik karena adanya penangkapan yang memunculkan banyak pertanyaan tersebut. "Saya bisa membaca di masyarakat di kalangan ulama dan sebagainya, agak kurang-kurang baik sekarang terhadap institusi kepolisian," ujar Kiai Athian saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (31/3).
Walaupun, Kiai Athian Ali melanjutkan mungkin masalah penangkapan tersebut hanya dilakukan oknum polisi. Namun, kata dia, masayarakat kadang-kadang susah untuk membedakan antara oknum dan intitusi kepolisian.
Ia juga menyayangkan jika hubungan masyarakat dan polisi yang sebelumnya baik menjadi rusak hanya karena adanya penangkapan yang cenderung politis tersebut.
"Sayang ya puluhan tahun rasanya kita ikut bangun supaya hubungan kepolisian dengan masyarakat khususnya umat Islam itu sangat baik, jangan sampai karena hal semacam itu kemudian hubungan itu tidak baik," ucapnya.
Kiai Athian berharap untuk kedepannya polisi lebih profesional lagi dalam mengatasi berbagai masalah yang banyak muncul akhir-akhir ini, sehingga hubungan antara masyarakat, ulama, polisi menjadi tidak baik. "Mudah-mudahan pihak kepolisian bisa lebih profesional dalam hal ini untuk menanganai masalah begini," katanya.
Seperti diketahui, pada Kamis (30/3) malam, aparat kepolisian tiba-tiba menangkap Sekjen Forum Umat Islam (FUI), KH Muhammad Al-Khaththat yang menjadi penggerak aksi tersebut. Ia ditangkap atas dugaan makar bersama empat orang lainnya, yaitu aktivis Zainuddin Arsyad, Wakorlap Aksi 313 Irwansyah, Panglima FSI Diko Nugraha, dan Andry.