Jumat 31 Mar 2017 17:11 WIB

Tenaga Medis Terbatas, Bupati Sleman Dorong Peningkatan SDM Puskesmas

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Muhammad Fakhruddin
 Salah satu layanan di Puskesmas (ilustrasi).
Foto: Antara/Anang Budiono
Salah satu layanan di Puskesmas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN – Jumlah tenaga medis di Kabupaten Sleman masih terbatas. Pasalnya saat ini hanya ada 83 dokter dan 131 bidan yang tersebar di 25 Puskesmas. Bahkan Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, komposisi tersebut mengalami penurunan dibanding 2015.

“Namun saya berharap keterbatasan tenaga medis dan kesehatan dapat disiasati dengan peningkatan kualitas SDM,” katanya, kemarin. Maka itu menurutnya, pemerintah berupaya mendorong peningkatan kualitas manajemen SDM Puskesmas. Di antaranya dengan mengangkat pegawai Puskesmas menjadi CPNS.

Setidaknya ada 38 Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang menerima SK CPNS dari Kementerian Kesehatan akhir bulan ini. Mereka terdiri dari satu dokter dan 37 bidan. Sri berharap pengangkatan status CPNS tersebut dapat menambah semangat dan motivasi para pekerja medis untuk memberikan sumbangsih lebih baik kepada institusi.

“Untuk itu, saya berharap para pegawai yang saat ini sudah diangkat dapat terus meningkatkan kapasitas diri, guna memastikan terwujudnya pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat,” ujar Sri. Harapan serupa juga ia tujukan kepada jajaran pemerintah untuk terus menjalankan upaya-upaya peningkatan kapasitas SDM di bidang kesehatan.

Sebab, kata Sri, sektor kesehatan masih menjadi salah satu prioritas pembangunan Pemkab Sleman. Di mana peningkatan kualitas kesehatan dapat dilihat dari usia harapan hidup masyarakat. Adapun rata-rata usia harapan hidup di Sleman mencapai 76,13 tahun. Angka tersebut di atas rata-rata DIY 74 tahun dan nasional 70,68 tahun.

Selain peningkatan SDM, Pemkab Sleman juga mendorong peningkatan kualitas pelayanan Puskesmas. Di antaranya dengan penerapan standar ISO di 25 Puskesmas dan peningkatan kapasitas sarana dan prasarana kesehatan berupa fasilitas rawat inap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement