REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rencananya, pada Senin (3/4) sebanyak 17 jalur TransJogja mulai beroperasi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DIY Gatot Saptadi mengatakan selama ini yang sudah beroperasi hanya delapan jalur, sehingga ada tambahan sembilan jalur.
"Untuk sementara bus yang beroperasi untuk 17 jalur tersebut baru 105 armada. Kalau idelnya seharusnya ada 167 armada. Kami menargetkan tahun 2018 sudah ada 167 armada," kata Gatot.
Meskipun jumlah armada masih belum ideal, tetapi 17 jalur bus TransJogja sudah beroperasi. Alhasil, ada kemungkinan penumpang agak lama menunggu armadanya. Untuk halte jalur baru kata Gatot sudah siap, tetapi kebanyakan menggunakan halte yang portable.
Sebelum jalur baru Trans Jogja beroperasi, dilakukan sosialisasi dulu. "Sekarang sedang dilakukan sosialisasi 17 jalur TransJogja. Mudah-mudahan tidak ada perbenturand engan bus kota yang reguler," kata Ketua Organda (Organisasi Angkutan Darat) DIY Agus Andrianto, saat dihubungi, JUmat (31/3).
Terkait akan beroperasi 17 jalur bus, Wakil Gubernur DIY Paku Alam X mengusulkan mestinya halte TransJogja di tempat strategis, yakni di sekitar pusat-pusat pendidikan. Sebab, saat ini pengguna kendaraan roda dua umumnya mahasiswa dan pelajar. "Saya melihat halte TransJogja belum maksimal. Kepada masyarakat yang resisten tidak mau di depan rumahnya tidak diperbolehkan ada halte sebaiknya saling pengertian dan ini perlu dialog," kata Paku Alam.
baca juga: Dana Insentif Daerah Yogyakarta Turun Drastis, Tahun Ini Terkecil