REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Penjagaan di Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Kelapa Dua Depok diperketat. Kondisi ini terjadi menyusul penangkapan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad al-Khaththath pada Kamis (30/3) malam. Yang bersangkutan merupakan tokoh penggerak aksi 313.
Pantauan Republika.co.id di Mako Brimob Kelapa Dua, sejumlah wartawan cetak dan elektronik televisi, radio, dan media online hanya bisa duduk-duduk dan sebagian siap membidikan kameranya dari luar gerbang Mako Brimob. Mereka tak diperkenankan masuk ke area markas Brimob.
Informasi yang diperoleh awak media, selain Sekjen FUI Muhammad al-Khaththath, ada tiga aktivis dalam aksi 313 yang turut diamankan yakni, Zainudin Arsyad, Irwansayah, dan Dikho Nugraha yang ditangkap aparat kepolisian Polda Metro Jaya di Hotel Kempiski Jakarta, kamar 123, pukul 09.00 WIB.
Informasi yang beredar mengatakan, ada satu ogang menjadi target operasi (TO) atas nama Andry. "Sedang dilakukan pengejaran dan posisi terakhir ada di wilayah Tanjung Priok," kata Kabag Humas Polda Metro Jaya Argo Yunowo.
Menurut Argo, pihaknya juga melakukan penyitaan sebagai barang bukti yakni seluruh ponsel disita untuk dapatkan bukti digital forensik. Hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan resmi dari pihak penyidik yang ada di Rutan Marko Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Sementara itu, beberapa kerabat dan pengacara para tokoh dan aktivis yang ditangkap tersebut juga sudah berdatangan, tapi belum diperbolehkan masuk ke dalam Rutan Brimob.