REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) mencanangkan jalur baru untuk rute Stasiun Bekasi-Stasiun Jakarta Kota melewati Stasiun Pasar Senen. Hal ini pun menuai keluhan dari beberapa warga Bekasi yang setiap hari bergantung pada transportasi KRL tersebut.
Salah satunya adalah Eureka. Warga Kecamatan Mustika Jaya tersebut setiap hari harus menaiki KRL menuju Stasiun Sudirman dan transit di Stasiun Manggarai. "Biasanya kalau dari Stasiun Manggarai cuma satu stasiun ke Stasiun Sudirman. Kalau ke Pasar Senen nanti lewat mana ke Stasiun Sudirmannya?" ujar Eureka pada Selasa (29/3).
Karyawan swasta itu mengaku dirinya akan mengalami kerugian waktu. "Bisa tiga kali lipat waktunya, lama banget. Kecuali tetap ada kereta Stasiun Bekasi ke Stasiun Manggarai, atau diberikan alternatif lain. Jadi kereta dari Stasiun Bekasi tidak hanya melewati Stasiun Pasar Senen," ujarnya.
Menurut Eureka, waktu yang ia tempuh menggunakan KRL adalah 45 menit hingga satu jam. "Tapi waktu kereta anjlok bisa sampai tiga jam," ujarnya.
Ia pun berharap akan ada alternatif kereta selain tujuan Stasiun Bekasi ke Stasiun Kota yang melewati Stasiun Pasar Senen. "Harus ada solusi untuk penumpang yang akan naik kereta ke arah Bogor atau Sudirman," ujar Eureka.
Ia mengaku Stasiun Manggarai memang sudah terlalu penuh. "Apalagi kalau jam berangkat dan pulang kantor. Tidak hanya penumpang, namun juga jumlah kereta sudah terlalu banyak jadinya harus menunggu lama," ujar Eureka.
Ia setuju perpindahan tempat transit di Jatinegara dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurai kepadatan. Namun ia tetap menekankan pentingnya solusi atau alternatif yang disediakan.
Vina, seorang karyawan swasta yang bekerja di daerah Kuningan juga mengeluhkan hal yang sama. "Kalau lewat Stasiun Pasar Senen nanti ke Stasiun Tebetnya gimana? Kecuali ada kereta dari Jatinegara ke Bogor yang melewati Tebet nggak masalah," ujar Vina.
Menurutnya hal ini dapat merugikan dari segi waktu. "Normalnya waktu tempuhnya 1,5 jam. Kalau diputerin ke Stasiun Pasar Senen berarti harus siapin waktu yang lebih dari biasanya," ujar Vina.
Sama seperti Eureka, warga Jalan Ampera Bekasi Timur itu berharap akan ada alternatif kereta. "Kalau nggak ada, lebih baik tetap lewat Manggarai saja," ujarnya.
Baskoro, warga Wisma Asri yang bekerja sebagai Pegawai Kemenko Perekonomian, mengaku tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. "Kantor saya di Jalan Lapangan Banteng. Kalau turun di Stasiun Pasar Senen lebih dekat daripada biasanya turun di Stasiun Juanda, jadi saya nggak terlalu bermasalah sih," ujar Baskoro.
Namun begitu, Handito, karyawan BUMN di bilangan Pancoran juga mengeluhkan hal ini. "Saya tujuannya ke Stasiun Cawang. Jadi ya agak repot kalau harus lewat Stasiun Pasar Senen," ujar Handito pada Kamis (30/3).