Kamis 30 Mar 2017 12:08 WIB

Delegasi Aksi 313 akan Temui Jokowi untuk Berhentikan Ahok

Rep: Muhyiddin/ Red: Nur Aini
Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad al Khaththath (tengah) memimpin konferensi pers Aksi 313, di Aula Masjid Baiturrahman, Jl. Dr. Sudarsono No. 100, Jakarta Selatan, Kamis (30/3)
Foto: Foto : Gumanti Awaliyah
Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad al Khaththath (tengah) memimpin konferensi pers Aksi 313, di Aula Masjid Baiturrahman, Jl. Dr. Sudarsono No. 100, Jakarta Selatan, Kamis (30/3)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Umat Islam (FUI) akan menggelar aksi 313 di Masjid Istiqlal, Jumat (31/3) besok. Massa aksi akan melakukan longmarch dari Masjid Istiqlal melewati Jalan Merdeka Timur, Kedubes Amerika Serikat, Jalan Merdeka Selatan, kemudian depan Balai Kota, Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, hingga sampai ke Istana Negara.

Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al-Khathtath mengatakan, dalam aksi tersebut pihaknya akan mengirimkan delegasi untuk berdialog dengan Presiden Joko Widodo.

"Kita kirimkan delegasi untuk berdialog dengan bapak Presiden Jokowi untuk menyampaikan tuntutan rakyat Indonesia," ujar Al-Khathtath saat menggelar konferensi pers di Masjid Baiturrahman, Jakarta Selatan, Kamis (30/3).

Ia menuturkan, delegasi yang akan dikirimkan tersebut akan menyampaikan bahwa kepada Jokowi berkewajiban untuk memberhentikan terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Kita menyampaikan Presiden berkewajiban menjalani undang-undang, seorang terdakwa harus diberhentikan. Sudah ada contohnya Ratu Atut," ucapnya.

Ia menegaskan bahwa aksi 313 merupakan aksi damai, sehingga ia pun meminta agar aparat kemanan menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya. Menurut dia, jika massa aksi menginginkan kericuhan pasti akan dilakukan diam-diam.

"Kita nggak mau ricuh. Kita transparan. Aksi ini mudah-mudahan damai lancar. Aparat keamanan menjalani fungsinya. Unjuk rasa dilindungi undang-undang. Dalam perspektif Islam amal maruf munkar," kata dia.

"Tegakkan keadilan dan kebenaran. Kalau tidak dicopot NKRI bakal jadi negara kesatuan republik terdakwa," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement