REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Himpunan Pedagang Pasar Klewer meminta Pemerintah Kota Solo tak merelokasi pedagang jelang bulan Ramadhan. Juru bicara Himpunan Pedagang Pasar Klewer, Kusbani mengungkapkan hal tersebut lantaran jelang bulan puasa jumlah pembeli yang berbelanja ke pasar Klewer mengalami peningkatan tajam.
Dia khawatir jika pedagang dipindah dari pasar Klewer sementara di Alun-Alun Keraton Kasunanan Solo ke pasar Klewer baru akan berdampak pada berkurangnya pembeli jelang puasa. “Sebentar lagi puasa, seperti tahun sebelum-sebelumnya biasanya pembeli ramai, kalau dipindah bisa- bisa hilang pembelinya,” tutur Kusbani pada Rabu (29/3).
Menurutnya jika pedagang dipindahkan jelang puasa membuat pedagang dan pembeli harus melakukan penyesuaian terlebih dulu dengan kondisi pasar Klewer baru. Kusbani tak ingin omset pedagang pasar Klewer anjlok drastis seperti tiga tahun silam. Kebakaran yang terjadi di pasar Klewer membuat pendapatan pedagang menurun tajam hingga 70 persen.
“Kami tak mau kondisi itu terulang lagi, di pasar Klewer sementara ini kami sudah punya pelanggan tetap, kalau jelang puasa dipindah mereka akan kebingungan carinya,” tuturnya.
Sementara itu, hingga saat ini Pemerintah Kota Solo belum memutuskan waktu peresmian pasar Klewer. Kepala Dinas Perdagangan, Subagiyo mengatakan Pemkot Solo masih menunggu keputusan pemerintah pusat terkait peresmian pasar.
Kendati demikian, kata dia, Pemkot tak akan memperpanjang sewa lahan alun-alun utara Keraton Kasunanan Solo yang habis masa sewanya pada Juni mendatang. Ini mengharuskan pedagang untuk menempati pasar Klewer baru.
“Untuk penyerahan kios akan diberikan sepekan sebelum diresmikan, tapi kapan diresmikannya, kami juga masih menunggu pemerintah pusat,” kata dia
Diketahui proyek pembangunan pasar Klewer berasal dari kucuran dana pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan. Proyek pembangunan pasar yang sempat mengalami kebakaran pada 2014 itu dikerjakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, pemerintah mengucurkan dana Rp 61,8 miliar dan pada tahap kedua sebesar Rp 96 miliar. Kendati demikian dari pagu sesuai hasil lelang anggaran yang digunakan hanya Rp 81 miliar.