Selasa 28 Mar 2017 20:12 WIB

Minat Warga Karawang Ikuti Program Transmigrasi Tinggi

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Daerah transmigrasi, ilustrasi
Foto: Darmawan/Republika
Daerah transmigrasi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang, mengklaim, minat masyarakat untuk menjadi transmigran di wilayah ini sangat tinggi. Akan tetapi, kuota untuk program transmigrasi ini sangat minim. Tahun ini saja, kuota untuk Provinsi Jabar hanya 50 Kepala Keluarga (KK). Kuota tersebut, nantinya akan dibagi untuk 27 kabupaten/kota di provinsi ini.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang, Ahmad Suroto mengatakan, sampai saat ini pihaknya menunggu kuota dari Jabar. Hal ini karena, kuota untuk Jabar sendiri sangat minim. Sehingga, bisa saja satu daerah tak kebagian kuota sama sekali.

"Kami sudah usulkan, kalau Karawang meminta kuota transmigrasi," ujarnya, kepada Republika.co.id, Selasa (28/3).

Saat ini saja, yang sudah mengajukan permohonan transmigrasi mencapai 30 kepala keluarga. Akan tetapi, pemohon tersebut belum diseleksi. Sebab, kuota dari provinsinya belum turun ke daerah.

Bila kuotanya sudah ada, kata Suroto, pihaknya akan segera menyeleksi para pemohon tersebut. Wilayah yang menjadi tujuan para transmigran ini, masih difokuskan ke sejumlah wilayah di Indonesia tengah dan timur seperti, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. "Kalau kuota turun, kita akan sosialiasikan ke masyarakat soal program transmigrasi ini," ujarnya.

Pihaknya berharap, tahun ini Karawang bisa memberangkatkan minimalnya 30 KK untuk transmigrasi. Sebab, tahun lalu saja ada 20 KK yang diberangkatkan menjadi transmigran. Dengan begitu, pihaknya berharap tahun ini ada penambahan kuota untuk Karawang.

Menurut Suroto, para transmigran ini nantinya akan diberi modal lahan untuk bercocok tanam, sekitar dua hektare. Kemudian, selama setahun kehidupan mereka terus disuplai oleh pemerintah seperti, ketersediaan pangan, lauk pauk, dan uang untuk modal biaya bercocok tanam. "Biayanya dialokasikan oleh pusat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Parung Sari, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Pardi, mengakui, setiap tahun selalu ada sosialisasi mengenai program transmigrasi. Namun, tahun ini belum ada. Padahal, banyak warga yang menanyakan soal program ini. "Kami berharap, sosialisasi transmigrasi segera dilaksanakan. Supaya, warga segera mengetahui informasi terbarunya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement