REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkomitmen untuk mengembalikan semua kegiatan keagamaan di ibu kota negara tersebut guna mendukung pembentukan akhlak anak-anak.
"Sekarang ini banyak kegiatan keagamaan enggak boleh, takbiran enggak boleh di jalanan, majelis taklim enggak boleh di Monas, dan anak kita enggak boleh acara berkurban di sekolah," kata Anies saat menghadiri Tabligh Akbar di Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Ahad (26/3).
Padahal, menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu, kegiatan keagamaan memiliki peran dan nilai pembelajaran yang penting bagi anak, seperti misalnya kegiatan berkurban di sekolah.
"Meskipun mereka bukan yang menyembelih (hewan kurban) tapi mereka membagikan dagingnya dan banyak belajar nilai untuk membantu sesama dari kegiatan kurban. Tentu saja ada banyak nilai lainnya dari kegiatan keagamaan tersebut," kata Anies.
Jika anak belajar nilai-nilai keagamaan maka akhlak mereka pun akan terbentuk menjadi pribadi yang bukan hanya mengandalkan IQ melainkan juga Spiritual Quotient (SQ) yang merupakan kemampuan seseorang untuk dapat memahami arti hidup.
"Maka dari itu kami akan kembalikan kegiatan keagamaan di Jakarta karena kegiatan keagamaan penting guna membentuk akhlak anak," kata Anies.