REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota Tasikmalaya kewalahan menghadapi maraknya pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalan Cihideung hingga hanya menyisakan satu arah untuk dilalui kendaraan. Hingga saat ini belum ada upaya dari Pemkot Tasik guna mengatasi masalah itu.
Kasi Bimbingan Usaha Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya Aceng Mustofa mengatakan saat ini sebagai bagian Tim Penataan dan Pemberdayaan PKL Kota Tasik telah mendata dan beberapa kali melakukan tahapan pembinaan. Dia mencontohkan, seperti di trotoar toko Jalan Cihideung seharusnya steril dari PKL.
Sebab sudah difasilitasi dengan gerobak yang menghabiskan setengah badan jalan untuk para PKL yang semula berjualan di trotoar tersebut. "Namun saat ini masih ada saja yang kucing-kucingan. Saat petugas pengawasan tidak ada mereka sengaja menggelar lapak di sana," katanya pada wartawan, kemarin.
Aceng menceritakan pihaknya memang sudah menjadwalkan di Tahun 2017 ini akan melakukan penataan kembali Jalan Cihideung. Hanya saja sampai saat ini dirinya belum bisa menjelaskan seperti apa bentuk penataan ulang dan mekanismenya, karena hal tersebut berada di ranah pimpinan.
"Yang urgent saat ini ya memang PKL Cihideung. Selain itu Kojengkang dan pengisian shelter bagi PKL Dadaha sedang kami hadapi," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Tasikmalaya Asep Maman Permana menyebutkan memang pihaknya saat ini terkendala jumlah personel yang masih minim. Untuk mengawasi sekitar 330 gerobak beserta PKL di kawasan tersebut idealnya dilakukan oleh belasan petugas.
"Semoga cepat ditindaklanjuti dan dibahas di rapat untuk evaluasi. Selama ini kami keterbatasan personel untuk mengawasi agar trotoar di jalan tersebut steril dari PKL karena sudah difasilitasi pemerintah lewat gerobak," jelasnya.