Jumat 24 Mar 2017 08:38 WIB

FoodBox untuk Dhuafa Kini Hadir di Masjid RSCM

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andi Nur Aminah
Etalase FoodBox di dekat Masjid Asy Syifa RSCM, Jakarta.
Foto: Rahma Sulitya/Republika
Etalase FoodBox di dekat Masjid Asy Syifa RSCM, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- FoodBox yang menyediakan makanan gratis untuk dhuafa kini hadir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Etalase FoodBox ini merupakan yang kedelapan dan diletakkan di dekat Masjid Asy Syifa, tepatnya di belakang rumah sakit. 

Sejak awal Maret 2017 ini, etalase FoodBox ini hadir di dekat sekretariat masjid. FoodBox di RSCM dicetuskan oleh salah satu perawat di RSCM, Puji, yang juga anggota dari Sekolah Relawan. Puji Lestari mensinergikan antara Nasi Jumat Barokah program masjid, dengan FoodBox program dari Sekolah Relawan.

Untuk awal, Sekolah Relawan hanya menyediakan 10 boks nasi dengan lauknya. Namun, pekan depan jumlahnya akan ditambah menjadi 20 boks. Makanan biasanya akan tiba sekitar pukul 11.00 WIB dan sudah habis sebelum azan Zhuhur.

Samsul Hadi, Ketua Sekretariat Masjid Asy Syifa mengatakan, bukan hanya makanan dari Sekolah Relawan ada di etalase FoodBox. setiap pagi, etalase itu juga diisi dengan makanan seperti nasi uduk atau gorengan. “Kami mempersilakan siapa saja yang mau menyumbangkan makanan di etalase tersebut,” kata Samsul belum lama ini.

Jumlah boks yang disajikan memang belum banyak jika dibandingkan dengan Nasi Jumat Barokah. Setiap Jumat, masjid mampu menyediakan 100 boks nasi. Pada Ahad lalu, sudah bertambah lagi menjadi 120 boks.

Boks yang disediakan oleh masjid tergantung pada infak yang didapat masjid setiap pekannya. Dalam setiap pekan, Samsul menjelaskan, biasanya masjid menerima infak sekitar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. 

Samsul mengatakan, FoodBox mampu memengaruhi jumlah donator. Dia mengatakan, setelah etalase FoodBox hadir di RSCM, ada salah seorang dokter yang memotret dan mengunggah ke akun Facebook miliknya. Ini memberikan dampak positif bagi jumlah infak yang didapat, mengingat para dokter lainnya ikut melakukan hal yang sama.

Dokter menjadi sosok yang cukup berpengaruh di masjid tersebut. Karena program Nasi Jumat Barokah juga diawali oleh seorang dokter yang mengajukan diri untuk memberikan makanan gratis bagi jamaah masjid. Jamaah di Masjid Asy Syifa diperkirakan berasal dari pasien atau keluarga pasien RSCM.

“Alhamdulillah sekali, sejak ada FoodBox, donasi terus bertambah. Ada juga yang transfer via rekening. Jadi dampaknya sudah cukup menyebar. FoodBox bisa jalan terus, dan Insya Allah program Nasi Jumat Barokah juga berjalan terus,” ungkap Samsul.

Salah seorang anggota Sekolah Relawan, Haryagung Abdurrahman, menuturkan awal kemunculan FoodBox dimulai dari Free Food Car (FFC). FFC ini diadakan di sekolah-sekolah saja, dimulai juga pada pertengahan 2016.

FFC sendiri hingga saat ini masih terus berjalan, namun sudah tidak di sekolah-sekolah lagi. “FFC sudah dijadwalkan untuk sekarang. Jadi setiap bulan kita keliling 16 kali. Tempatnya pun dijadwal, sekitar Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek),” kata Agung saat dihubungi via telepon, Kamis (16/3).

Konsep FoodBox dan FFC ini sama, yakni memberikan makanan gratis bagi yang membutuhkan. Jam yang ditentukan juga sama, pada jam makan siang. Agung mengatakan, selama donasi terus bertambah, FoodBox akan terus disebarkan ke masjid-masjid lainnya.

Agung menceritakan, awal mula munculnya Sekolah Relawan empat tahun silam. Ketika itu, ia bersama kawan lainnya, melihat banyak sekali relawan dalam kejadian tsunami di Aceh 2014, tapi tidak tersalurkan.

Sekolah Relawan hadir untuk menyediakan wadah bagi mereka yang mau dengan ikhlas memberikan jasa untuk membantu sesama. Salah satunyua, mencarikan donasi dengan cara membuat program-program unggulan untuk menarik donator.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement