REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Sungai Mahakam yang melintasi tiga kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur dinilai memiliki keunikan dan keindahan tersendiri untuk dijelajahi maupun dinikmati dari darat, sehingga objek wisata ini laik dijadikan destinasi unggulan.
"Ada banyak cara untuk bisa menikmati keindahan Sungai Mahakam, seperti dengan mengikuti tour atau Jelajah Mahakam menggunakan kapal wisata," ujar Putri Pariwisata Provinsi Kaltim 2014 Jessica Hermila di Samarinda, Kamis (23/3).
Melalui perjalanan wisata Mahakam, wisatawan bisa langsung berkontraksi dengan air sungai, menikmati perbedaan pemandangan alam dan gaya modern baik di sisi kanan dan kiri Mahakam.
Dalam jelajah Mahakam yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 2 jam, mulai dari Pelabuhan Pasar Pagi menuju Jembatan Mahkota 2 berputar di bawah jembatan itu dan menuju Sungai Mahakam dan naik lagi di Pelabuhan Pasar Pagi.
"Ketika saya dan teman-teman naik kapal wisata Pesut Mahakam, sepanjang perjalanan jelajah terlihat beberapa objek wisata unggulan di Kota Samarinda, yaitu ada Kampung Tenun, rumah tua, dan Masjid Shiratal Mustaqiem yang merupakan masjid tertua di Samarida," katanya.
Sebagai generasi penerus sekaligus sebagai Putri Pariwisata, ia mengaku memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan sejumlah objek pariwisata, termasuk Sungai Mahakam yang memang laik menjadi destinasi wisata. Bahkan ia juga kerap mempromosikan berbagai kebudayaan daerah.
Ia berharap dengan gencarnya promosi yang dilakukan baik oleh Dinas Pariwisata, pihak terkait, beberapa Putri Pariwisata, maupun promosi perorangan dari mulut ke mulut yang merupakan jenis promosi paling kuat, maka objek wisata Kaltim berikut kebudayaannya makin dikenal secara luas bukan hanya nasional, tapi dikenal hingga tingkat dunia.
Ia juga menyatakan bahwa Samarinda juga indah dipandang dari Menara 99 Asmaul Khusna di Masjid Islamic Center, karena dari menara ini dapat memanjakan mata dengan menikmati lebih separuh hamparan luas Kota Samarinda, mengingat dari atas menara setinggi 99 meter ini bisa memandang ke segala arah sampai titik terjauh.
"Posisi Menara Asmaul Khusna yang dekat dengan Sungai Mahakam, membuat pengunjung kagum dengan lebar dan panjangnya aliran sungai dan liuknya bak ular raksasa. Pokoknya warga Samarinda yang belum naik Menara Asmaul Khusna, belum bisa disebut penduduk Samarinda karena tidak menceritakan ketika ada orang yang tanya bagaimana keindahan Samarinda dari atas menara," ucap Jessica.