Rabu 22 Mar 2017 15:30 WIB

Nasib Pilu TKI Indramayu Pulang dalam Kondisi Lumpuh dan Buta

Rep: Lilis Handayani/ Red: Nur Aini
Tenaga kerja Indonesia (TKI).    (ilustrasi)
Foto: Republika
Tenaga kerja Indonesia (TKI). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Berharap mendapat penghasilan berlimpah, malah penyakit yang diderita. Begitulah nasib pilu yang dialami seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Blok Cemeti, Desa Kedokan Bunder Wetan, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu, Solikha (34 tahun).

 

Sekitar seminggu yang lalu, Solikha kembali ke kampung halamannya setelah bekerja selama dua tahun di Taiwan. Namun, bukannya rasa bahagia, justru tangis sedih dan pilu yang dirasakan keluarganya saat menyambut kepulangan pahlawan devisa itu.

 

Kesedihan keluarga itu sungguh beralasan. Solikha yang berangkat ke Taiwan dalam keadaan sehat bugar, ternyata kembali dalam keadaan lumpuh dan buta. Kondisi fisiknya pun sangat lemah dan memprihatinkan.

 

‘’Katanya kena kanker payudara stadium empat,’’ tutur Darih, ibu kandung Solikha, yang tak henti meneteskan air matanya melihat kondisi putrinya itu, di Indramayu, Rabu (22/3).

 

Darih mengatakan, anaknya pergi bekerja ke Taiwan untuk membantu perekonomian keluarga. Dia pun mengaku, anaknya tersebut menjadi buruh migran melalui perantara sponsor dan perusahaan pengerah tenaga kerja yang tidak jelas.

 

Selang dua tahun bekerja di Taiwan, Solikha tiba-tiba dipulangkan oleh majikannya dalam kondisi lumpuh dan buta setelah mengidap kanker payudara stadium empat. Kepulangannya itu lebih cepat dari kontrak kerja selama tiga tahun yang seharusnya dijalaninya.

 

Saat ini, Solikha hanya menghabiskan hari-harinya dengan tergolek lemah di atas kasur yang tak beranjang. Aktivitas kesehariannya benar-benar ditopang oleh keluarganya, terutama ibunya yang setia menjaganya.

 

Darih berharap, ada bantuan dari pemerintah daerah untuk kesembuhan putrinya. Ini karena, dia tak memiliki kemampuan untuk membiayai pengobatan putrinya. ‘’Ya berharap ada bantuan dari pemerintah,’’ kata Darih.

 

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Didik Sudikna, didampingi Kabid Pelatihan dan Penempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja setempat, Ali saat dikonfirmasi, mengaku belum mengetahui kondisi yang menimpa Solikha. Pasalnya, belum ada laporan dari pihak keluarga Solikha. ‘’Kami belum tahu,’’ terang Ali.

 

Solikha bukan satu-satunya TKI asal Kabupaten Indramayu yang tersandung masalah saat bekerja di luar negeri. Ali menyebutkan, sejak awal tahun ini saja, ada sembilan kasus yang menimpa TKI asal Kabupaten Indramayu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement