Selasa 21 Mar 2017 14:47 WIB

Sidang Ahok Turunkan Laba Pedagang Tanaman

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ilham
Suasana di jalan depan Kementerian Pertanian saat sidang penistaan agama digelar. (ilustrasi).
Foto: Republika/ Amri Amrullah
Suasana di jalan depan Kementerian Pertanian saat sidang penistaan agama digelar. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang Dugaan Penistaan Agama yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Auditorium Kementerian Pertanian, Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (21/3), dirasa akan terus rugikan pedagang tanaman di kawasan itu. Pasalnya, sejak sidang ke-4 hingga sidang ke-15 ini, Jalan Harsono RM selalu ditutup.

Belasan kios para pedagang tanaman hias memang memenuhi tepi ruas timur Jalan Harsono RM. Penutupan jalan yang berlangsung sejak pukul 7.00 WIB itu berimbas pada pedagang tanaman hias yang berada di jalan tersebut. Akibatnya, pendapatan mereka pun menurun.

Salah seorang pedagang, Anwar (48 tahun), mengaku penurunan pendapatan terjadi karena mereka harus tutup empat hari dalam sebulan sejak tiga bulan terakhir. “Ia menuturkan, penutupan itu menurunkan pendapatannya sekitar satu juta rupiah tiap bulannya.

“Ya paling tidak sehari 300 ribu, kalau tutup sehari ya ruginya segitu,” kata dia saat dihubungi pada (19/3). Diperkirakan Anwar telah merugi sebesar 3,3 juta selama 11 kali sidang Ahok di Auditorium Kementerian Pertanian.

Hal serupa juga dialami oleh Agam Indrajaya. Ia juga mengalami kerugian akibat penutupan jalan saat sidang penistaan agama berlangsung. Namun kerugian Agam lebih kecil karena kiosnya juga kecil. Sepanjang pelaksanaan sidang, Agam setidaknya rugi 500 ribu rupiah setiap bulannya. “Kalau tutup sehari ya berarti minus 100 ribu sampai 150 ribu rupiah,” kata dia.

Agam dan Anwar berharap agar sidang penistaan agama itu segera selesai. Pasalnya, selain penurunan pendapatan, Agam juga mengeluhkan kebersihan kiosnya. Ia mengeluhkan sampah yang ditinggalkan oleh warga yang menghadiri sidang di sekitar kiosnya.

Ia pun harus bekerja lebih untuk membersihkan sampah yang ditinggalkan. “Box nasi ditinggal, tapi sayang sudah gak ada isinya,” kelakar pria 40 tahun itu.

Meski terdapat beberapa kerugian, Anwar dan Agam sepakat dalam satu hal. Mereka bersyukur warga yang hadir di sidang penistaan agama tidak merusak tanaman mereka satupun. "Alhamdulillah nggak satupun yang patah," ujar Anwar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement