Senin 20 Mar 2017 13:32 WIB

Pemkot Depok akan Dukung Pelestarian Golok Jadi Kearifan Lokal

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Depok, Mohammad Idris (tengah berbaju hitam) saat acara Grand Launching Pesaudaraan Golok Depok di Jalan Masjid Al Hukama, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Ahad (19/3).
Foto: Rusdy Nurdiansyah/Republika
Wali Kota Depok, Mohammad Idris (tengah berbaju hitam) saat acara Grand Launching Pesaudaraan Golok Depok di Jalan Masjid Al Hukama, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Ahad (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Golok bukanlah sekadar senjata tajam, tapi juga punya nilai filosofis sejarah dan budaya yang tinggi. Begitu juga keberadaan golok Depok yang diharapkan generasi muda bisa ikut melestarikan peninggalan masa lalu yang menjadi kearifan lokal bagi Kota Depok.

"Saya atas nama Pemerintah Kota Depok mengucapakan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Selain dapat bersilaturahmi kita juga dapat melestarikan dan memperkenalkan golok Depok," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat acara Grand Launching Pesaudaraan Golok Depok di Jalan Masjid Al Hukama, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Ahad (19/3).

Idris mengutarakan, pengunaan golok oleh masyarakat sangat kental dengan sejarah dan budaya Betawi. Dalam budaya Betawi, golok dibagi dalam dua jenis, yaitu golok kerja dan golok simpanan.

"Golok kerja atau gablongan biasanya tidak memiliki sarung, dan dipakai untuk pekerjaan rumah seperti di dapur. Sedangkan golok simpanan atau sorenan memiliki sarung, dan biasanya dipakai untuk pekerjaan memotong hewan atau pun sekadar untuk koleksi," jelas Idris.

Idris juga menjabarkan, filosofi golok bagi masyarakat Betawi khususnya Depok untuk membela diri, sehingga merasa nyaman dan aman untuk menemani perjalanan. Saat ini, upaya pelestarian golok bukan untuk unjuk kekuatan, melainkan lebih kepada unsur sejarah, kesenian dan budaya masyarakat Betawi.

"Zaman dulu masyarakat Betawi identik selalu membawa golok untuk berjaga-jaga dari bahaya tindak kejahatan. Sehingga mereka nyaman melakukan kegiatan sehari-hari tanpa ada rasa takut," paparnya.

Lebih lanjut Idris menuturkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan melestarikan sejarah, budaya dan kesenian golok Depok. "Rencananya, Pemkot Depok akan membangun sebuah media atau fasilitas untuk mengkreasikan dan mempopulerkan budaya Depok yang masih bersaudara dengan sejarah, budaya Betawi dengan berbagai bentuk dan jenisnya agar dapat dinikmati masyarakat," tutur Idris.

Anggota DPR RI, Nuroji, yang juga tokoh masyarakat Betawi Depok berharap, kegiatan semacam ini terus dilestarikan, agar sejarah, budaya Depok, termasuk golok Depok tidak tergerus zaman. "Kita akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang sifatnya melestarikan kebudayaan dan kesenian. Bersama pemerintah pusat dan Pemkot Depok kita akan terus mendorong program seperti ini untuk terus dipopulerkan," pungkas pemilik Warung Betawi Ngoempol di Tanah Baru, Depok ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement