Ahad 19 Mar 2017 20:53 WIB

Deklarasi Agama Baru di Mataram Diduga Dilakukan Orang Stres

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi Stres
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi Stres

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Deklarasi agama baru melalui sosial media Facebook cukup menghebohkan warga Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sabar Nababan (46) melalui akun Facebooknya memproklamirkan deklarasi agama baru yakni Agama Angkasa Nauli (AAN) dengan Pusat Bait Suci dan Sekretariatnya berlokasi di Sunan Ampel II Blok B-12, BTN Kodya Asri, Pagesangan, Mataram, NTB.

Dia juga menyertakan visi dan misi AAN diantaranya, visi menjadikan AAN sebagai agama yang memiliki akses paling besar ke angkasa raya, dan sejumlah misi seperti menjadikan AAN sebagai agama yang paling disukai Tuhan Jahowa diantara agama serumpun di dunia, menghasilkan roh-roh yang memiliki kekudusan yang lebih baik dan dosa yang paling sedikit, dan lain-lain atau masih dipikirkan.

Dia juga menetapkan sejumlah peraturan seperti mengembalikan perpuluhan, tetapi tidak wajib, puasa 16 hari tidak makan tapi minum 3 gelas sehari (diambil sekali seumur hidup), atau puasa 31 hari tidak makan tapi minum 3 gelas sehari, (diambil sekali seumur hidup), Babtis Percik, dalam ibadah berdoa langsung tanpa membaca, Jubah Pendeta warna hijau muda, dasinya warna putih, menggunakan bahasa Indonesia, dalam ibadah tidak bertepuk tangan dan tidak menari, ibadah hanya diikuti oleh piano, kecapi, gitar, hingga saxophone.

"Saya mendeklarasikan agama baru, yaitu Agama "ANGKASA NAULI". Sebagian dogma Agama Angkasa Nauli telah dipublikasikan di FB ini, dan hal-hal yang berhubungan dengan aturan peraturan serta Tata Ibadah akan dipublikasikan di kemudian hari," tulisnya dalam akun Facebook-nya.

Dalam deklarasi ini disebutkan Tuhan Agama Angkasa Nauli adalah Tuhan Jahowa dan Tuhan Sabar Nababan, yang tak lain dirinya sendiri. Sejumlah nama juga disertakan dengan jabatan mulai dari pemimpin, penyebar, seksi perlengkapan, dan seksi keamanan.

Kapolsek Ampenan, Kompol R Sujoko Aman mengatakan Kepolisian Sektor Ampenan, Kota Mataram telah memeriksa Sabar pada Ahad (19/3). Berdasarkan keterangannya, Sabar yang masih aktif sebagai dosen Fakultas Teknik di Universitas Mataram, mendeklarasikan AAN di Facebook pada Jumat (17/3). "Kami sudah mintai keterangan. Hasil pemeriksaan masih kami kembangkan apakah ada unsur pidana atau tidak," ujar dia, Ahad (19/3).

Sebelumnya, kata dia, Sabar sempat beradu argumen, mengkritik isi dari alkitab (Injil), dan mengaku akan memperbaharui isi alkitab tersebut yang dikarenakan dia mendapat bisikan dari Tuhan Jojoba serta mengatakan dirinya bisa berkomunikasi dengan Tuhan bahwa isi dari alkitab yang sekarang banyak menyimpang atau tidak sesuai.

Usai adu argumen, banyak jemaat gereja HKBP di Abian Tubuh, Cakranegara mengatakan kalau Saban merasa ada yang salah dengan alkitab, tidak lantas menyalahkan dan menyerang umat Nasrani.

Menurutnya pihak kepolisian akan melakukan pengembangan hasil pemeriksaan lebih lanjut mengingat berdasarkan keterangan sang istri, suaminya pernah berada di Rumah Sakit Jiwa dan menderita gangguan jiwa sejak beberapa tahun terakhir. "Kami masih menunggu konfirmasi dari rumah sakit jiwa di Mataram," Sujoko menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement