REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) tengah gencar memperkenalkan kopi asli Jawa Barat. Salah satunya mengadakan festival kopi dengan tema "Ngopi Saraosna" yang digelar di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Ahad (19/3).
Gelaran festival kopi ini diikuti sekitar 40 para petani kopi di seluruh Jawa Barat. Masyarakat pun memadati acara untuk mencicipi kopi secara gratis. Panitia menyediakan sekitar 4.000 gelas kopi asli daerah tersebut kepada masyarakat secara gratis.
"Total ada 40 gerai atau stan yang ikut dalam kegiatan 'Ngopi Saraosna' dan masing-masing stand menyediakan kopi 100 gelas, jadi total ada 4.000 gelas kopi yang dibagikan secara gratis," kata Kabag Humas Setda Provinsi Jawa Barat Ade Sukalsah.
Menurut Ade, kopi yang disajikan dalam acara tersebut bukanlah kopi kemasan namun kopi asli yang disajikan langsung dengan cara menyeduh bubuk kopi dengan air panas di gerai-gerai yang tersedia.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang hadir dalam acara mengatakan, saat ini geliat masyarakat akan kopi Jawa Barat sedang meningkat pesat. Seiring dengan dinobatkannya kopi asal Jabar yakni Kopi Puntang sebagi kopi terbaik di dunia dalam Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo 2016 yang digelar di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat pada April 2016 lalu.
"Kopi di Jabar sedang bersinar baik. Masyarakat mengenal kopi dengan sangat meningkat, maka kita harus dorong sosialisasi dan proses produksi kopi harus kita tingkatkan," kata Heryawan.
Pria yang akrab disapa Aher ini mengatakan, Pemprov Jabar akan memberikan 5 juta bibit kopi dengan varietas terbaik kepada seluruh petani kopi di seluruh Jawa Barat pada tahun 2017. Hal ini untuk mendukung perkembangan kopi yang dinilainya lebih menguntungkan.
"Insya Allah kami akan memberikan bantuan lima juta benih kopi yang tersertifikasi. Mengapa? Karena kami ingin hasil tanamnya berkualitas unggul," ujar Aher.
Di samping itu, pihaknya akan menambah lahan benih kopi yang saat ini hanya terpusat di wilayah Bandung Raya - Garut, seperti di Gunung Puntang, Gunung Halu, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Papandayan, Gunung Malabar dan Gunung Tilu. Serta Majalengka, Cianjur, Sukabumi, dan Bogor.