Ahad 19 Mar 2017 14:24 WIB

Menpora: Ngawi Cocok Jadi Daerah Pariwisata Olahraga

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Hazliansyah
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi bersama Bupati Ngawi Budi Sulistyono jalan sehat menuju Benteng Van den Bosch salah satu destinasi yang direncanakan menjadi daya tarik Pariwisata Olahraga di Ngawi, Jawa Timur, Ahad (19/3).
Foto: Rahayu Subekti
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi bersama Bupati Ngawi Budi Sulistyono jalan sehat menuju Benteng Van den Bosch salah satu destinasi yang direncanakan menjadi daya tarik Pariwisata Olahraga di Ngawi, Jawa Timur, Ahad (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menilai Kabupaten Ngawi, Jawa Timur bisa menjadi salah satu lokasi untuk pariwisata olahraga yang akan memberi dampak positif dalam kemajuan Ngawi.

Imam mengatakan, ada satu olahraga yang cocok untuk membuat Ngawi menjadi kota pariwisata olahraga. "Salah satunya itu motor cross bisa di Ngawi ini," kata Imam usai membuka jalan sehat di Alun-alun Kabupaten Ngawi, Ahad (19/3).

Bukan tanpa alasan, Imam menilai olahraga itu bisa menarik banyak turis berkunjung ke Ngawi. Menurutnya, Bupati Ngawi, Budi Sulistyono mengatakan ada sirkuit yang bagus di daerah tersebut untuk olahraga motor cross.

Tak hanya sirkuit yang bisa menjadi daya tarik Ngawi, Benteng Pendem Van den Bosch di Komplek Angicipi Batalyon Armed 12, Ngawi juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri.

"Ada keunggulan dari benteng ini, bisa diadakan maraton atau sepeda yang jalurnya juga melintas di benteng Van den Bosch," jelas Imam.

Melalui olahraga, benteng tersebut bisa menjadi salah satu destinasi yang bisa menarik para wisatawan. Sebab menurut Imam ada peninggalan sejarah besar yang bisa menjadi salah satu alasan untuk menarik para turis.

Meskipun banyak hal yang mendukung untuk membuat Ngawi menjadi salah satu kota pariwisata olahraga, Imam mengakui ada beberapa kendala yang selanjutnya harus bisa ditangani.

"Sayang banyak yang berpotensi tapi jauh dari transportasi terutama udara," tutur Imam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement