Jumat 17 Mar 2017 12:50 WIB

Bali Jadi Destinasi Wisata Kuliner Dunia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wisata Pulau Bali
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wisata Pulau Bali

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Pulau Dewata menjadi tuan rumah acara Bali Interfood 2017. Ini merupakan pameran jasa boga, makanan minuman, horeca, wine, teh, kopi, bakery pastry, serta pengemasan bertaraf internasional yang diikuti lebih dari 110 peserta dari dalam dan luar negeri.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan keberadaan aneka makanan, minuman di berbagai kabupaten dan kota di Bali menjadikan Bali destinasi kuliner dunia. Pemilihan Bali sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan Interfood 2017 menjadi market point bagi pemasaran berbagai produk.

"Ini karena brand Bali sudah dikenal mancanegara," kata Pastika di Nusa Dua, Jumat (17/3).

Bali memiliki lebih dari lima ribu hotel dua ribu restoran, wisatawan mancanegara empat juta orang per tahun, serta wisatawan domestik tujuh juta orang per tahun. Ini merupakan pasar lokal yang sangat menjanjikan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan kekayaan kuliner menjadi indikator yang digunakan Bali sebagai destinasi wisatawan domestik dan mancanegara.

Banyak makanan dari luar masuk ke Bali, khususnya Cina dan negara Asia lainnya. "Hal ini perlu dilihat sebagai peluang karena setiap wisatawan yang datang ke Bali pasti butuh makan," ujarnya.

Bali juga mempunyai makanan-makanan yang bisa diterima dunia internasional. Hal yang perlu dilakukan pertama adalah memantapkan produk dan promosi. Bali Interfood 2017 sudah memasuki tahun ketiga.

Negara-negara yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, antara lain Indonesia, Cina, India, Hong Kong, Thailand, Malaysia, hingga Amerika Serikat. Mereka menampilkan berbagai produk makanan dan minuman, juga teknologi pengolahan makanan terbaru.

Ketua Panitia Bali Interfood 2017, Daud Dharma Salim menargetkan nilai transaksi kegiatan yang digelar tiga hari, 16-18 Maret 2017 ini berkisar Rp 50-100 miliar. Ini karena produk-produk yang ditampilkan dalam acara ini bernilai ratusan juta rupiah.

"Harapannya dengan adanya pertemuan pengusaha dan konsumen di kegiatan ini dapat memperkenalkan makanan lokal Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement