REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pedagang Pasar Manonjaya menanti nasib relokasi pasca terbakarnya pasar Selasa, (14/3) malam. Dua hari pasca kebakaran, belum ada titik temu soal relokasi pedagang sementara.
Wakil Ketua Himpunan Pedagang Manonjaya Asep Surya mengatakan ada dua opsi relokasi sementara yaitu di Jalan Pasar Kidul yang diusulkan Pemkab dan di alun-alun Manonjaya dari usulan pedagang. Namun hingga saat ini belum ada titik temu soal pemilihan lokasi.
Menurutnya, pihak pedagang masih memikirkan keuntungan dan kerugian dari dua opsi tersebut. "Alun-alun alasannya mungkin karena di sana tempatnya terbuka tapi bingung masalah keamanan dan ada pipa pertamina, kalau musim hujan bagaimana kalau becek. Kalau di Jalan Pasar Kidul gimana masalah kemanannya? Apa masyarakat di sana sudah restui atau belum? Makanya ada keuntungan dan kekurangan baik di alun-alun atau pasir kidul jadi belum bisa simpulkan," katanya pada Republika.co.id, Jumat (17/3).
Akibat masih mentoknya lokasi berdagang, ia menyebut ada saja pedagang yang malah ingin berjualan di jalan raya depan pasar. Bahkan, pedagang pun tak menolak untuk kembali berdagang sementara di lokasi bekas kebakaran asalkan sudah bersih dari sisa material kebakaran.
Sebab, para pedagang itu, kata dia menilai perlu waktu untuk membangun pasar sementara. Padahal penghasilan para pedagang amat bergantung dari hasil jualan. Sehingga mereka ingin secepatnya kembal berjualan.
"Dibersihkan dulu dua sampai tiga hari selesai. Nah selagi menunggu tempat dibereskan, silakan di mana saja jualan, kalau sudah bersih kami bangun sendiri gimananya ingin kembali untuk sementara selagi pembangunan pasar yang mau direlokasi selesai," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, sejak Rabu, (15/3) pagi atau beberapa jam pasca kebakaran, sejumlah pedagang memang mulai membuka lapak dagangan di pinggir jalan dekat pasar. Para pedagang itu mengaku amat menggantungkan hidup dari hasil jualan. Ketika mereka tak bisa berdagang sehari saja, mereka khawatir kehilangan sumber penghasilan.
"Kalau enggak jualan di sini ya mau gimana lagi kan kami dapat uangnya dari jualan, terpaksa saja jualan di pinggir jalan," ucap Wati, salah satu pedagang sayur yang terpaksa jualan di pinggir jalan.
Akibat para pedagang yang berjualan di pinggir jalan, kemacetan pun tak dapat terelakan. Belum lagi, ada saja pengendara sepeda motor yang berhenti untuk melihat dan memotret lokasi kebakaran.