REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Jalan ambles akibat gerakan tanah di Kampung Cisuren, Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur, belum bisa diperbaiki. Perbaikan masih menunggu berhentinya aktivitas gerakan tanah.
Gerakan tanah ini, intensif terjadi seiring dengan tingginya curah hujan di wilayah itu. Akibatnya, jalan penghubung antar Desa Mekargalih dan Cibinong tersebut hingga kini lumpuh.
Kepala Desa Mekargalih, Bukhori Muslim, mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengusulkan untuk perbaikan jalan desa tersebut. Sebab, sampai saat ini aktivitas gerakan tanahnya masih ada. Jadi, perbaikan jalan itu akan menunggu sampai tak ada aktivitas lagi. "Kita menunggu sampai stuck," ujarnya, kepada Republika.co.id, Kamis (16/3).
Jalan desa tersebut, lanjut Bukhori, lebarnya mencapai 2,5 meter. Adapun yang ambles akibat gerakan tanah terjadi di beberapa titik sejauh 100 meter. Jalan yang ambles itu, kedalamannya bervariasi antara satu sampai empat meter.
Dengan kondisi ini, kendaraan roda empat tak bisa melintasi wilayah itu. Sedangkan kendaraan roda dua, masih bisa melintasinya. Namun, harus ekstra hati-hati. Karena, titik yang amblesnya hanya dipasangi bambu.
Menurut Bukhori, jalan desa ini setiap harinya sangat hidup alias menjadi jalan favorit yang digunakan warga dari dua desa ini. Karena, ini merupakan jalan pintas yang jaraknya lumayan dekat. Akan tetapi, dengan kondisi ambles ini warga yang akan mendatangi Desa Cibinong atapun Mekargalih harus menggunakan jalan utama, yang dinilai lumayan jauh.
Gerakan tanah ini, lanjutnya, tak hanya berdampak pada kerusakan jalan penghubung antar desa. Melainkan, berimbas juga pada jalur rel kereta. Tepatnya, di KM 100 Ciganea-Sukatani. Di lokasi itu, jalur kereta rawan ambles. "Tapi, kalau jalur kereta itu, perbaikannya kewenangan PT KAI. Dan sekarang sudah diperbaiki," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, sudah menerima laporan mengenai amblesnya jalan desa di Mekargalih. Tak hanya itu, tiang pancang penahan tanah losngor juga posisinya sudah miring akibat tergerus gerakan tanah.
Dengan kondisi itu, pihaknya akan segera memrioritaskan perbaikan jalan yang ambles tersebut. "Tapi, kami masih menunggu laporan selanjutnya dari kepala desa," ujarnya.