Rabu 15 Mar 2017 19:51 WIB

Profil Singkat Iwan yang Dikeroyok di Tambora

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
DPC Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), menyikapi pengeroyokan Iwan di Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (15/3).
Foto: Republika/Muhyiddin
DPC Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), menyikapi pengeroyokan Iwan di Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pendukung salah satu pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Iwan (44 tahun) dikeroyok setelah menenggak minuman keras dan berbuat onar di Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Senin (13/3), malam. Ketua Bidang Kaderisasi Ormas DPC Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Iwan Supriadi mengatakan, Iwan merupakan pendukung salah satu calon yang melaju ke putaran dua Pilgub DKI, yang biasa dipanggil Iwan Batak.

"Iwan ini panggilannya Iwan Batak, dia adalah pengurus ranting Pospera Jakarta Barat ranting wilayah Tambora, khususnya di Kalianyar itu," ujar Supriadi saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (15/3).

Terkait kasus ini, kata Supriadi, pihaknya pun telah mengeluarkan pernyataan sikap yang dikeluarkan DPC Pospera Jakarta Barat. Dalam salah satu pernyataan sikapnya, ia menyebut bahwa pengeyorokan tersebut terjadi lantaran banyak tersebar isu SARA.

(Baca Juga: Kronologi Lengkap Pengeroyokan Iwan)

"Penganiayaan, pengeroyokan serta penyerbuan rumah pendukung Basuki Djarot, saudara Iwan, merupakan buah dari tersebarnya kebencian SARA akibat maraknya spanduk-spanduk provokasi dan penyebaran kebencian yang merata di seluruh wilayah Jakarta," kata dia.

Akibat pengeroyokan tersebut, kata Supriadi, Iwan Batak saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit dan harus diinfus. "Korban masih dirawat di rumah sakit umum daerah Tarakan, Jakarta Pusat," kata Supriyadi.

Supriyadi pun meminta agar polisi mengusut kasus tersebut dan menangkap kedua pelaku yang saat ini masih dalam pencarian. "Agar polisi mengusut tuntas pengeroyokan, penganiayaan berencana," jelasnya.

Sebelumnya, Kapolsek Tambora, Muhammad Syafi'i mengatakan, Iwan bersama temannya Kabor dan Gleng menenggak minuman keras jenis vodka dan selesai sekitar pukul 22.00 WIB. Iwan kemudian melintas di depan rumah warga bernama Nena Zaenab (58) dan berteriak "Hidup Ahok". Suara Iwan yang kencang membuat Zaenab kaget dan berkata, "Bang*** lo."

"Korban (Iwan) menimpali dengan ucapan loe yang bang*** dan didengar pelaku Idam Topan, anak Ibu Zaenab," kata Syafi'i menjelaskan lewat keterangan tertulis, Rabu (15/3).

Tak terima ibunya dihina seperti itu, pria berusia 30 tahun itu pun mengejar Iwan bersama kedua temannya, Rubi Pegy (26) dan Angga (23) yang berada di lokasi, kemudian bersama-sama memukuli Iwan. "Antara pelaku dan korban sebelumnya saling ejek dengan menyebut korban pemilih kafir dan dibalas loe yang kafir," kata dia.

Perkelahian itu dapat dipisahkan warga. Namun para pelaku masih belum puas, sehingga mereka mencari Iwan. Sekitar pukul 23.15 WIB, para pelaku menemukan Iwan dan memukuli Iwan hingga mengalami luka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement