REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendukung pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Iwan (44 tahun), menjadi korban pengeroyokan warga setelah menenggak minuman keras dan membuat onar di Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Senin (13/3), malam. Kapolsek Tambora, Muhammad Syafi'i pun menjelaskan kronologi kejadian kasus tersebut.
Menurut dia, semuanya berawal saat Iwan baru selesai minum minuman keras bersama temannya. "Sekitar jam 22.00 WIB korban selesai minum vodka bersama saksi Kabor dan si Gleng," ujar Syafi'i dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/3).
Kemudian, pada saat melintas di depan rumah warga bernama Nena Zaenab (58), Iwan teriak "Hidup Ahok" dengan suara yang kencang sehingga membuat Zaenab kaget dan sepontan Zaenab pun mengucap "Bangsat Loe". "Korban (Iwan) menimpali dengan ucapan Loe yang bangsat dan didengar pelaku Idam Topan, anak ibu Zaenab," ucapnya.
Tak terima ibunya dihina seperti itu, pria berusia 30 tahun itu pun mengejar Iwan bersama kedua temannya, Rubi pegy (26) dan Angga (23) yang berada di lokasi, kemudian bersama-sama memukuli Iwan. "Antara pelaku dan korban sebelumnya saling ejek dengan menyebut korban pemilih kafir dan dibalas loe yang kafir," kata dia.
Selanjutnya, perkelahian itu pun dapat dipisahkan oleh warga. Namun para pelaku masih belum puas, sehingga mereka mencari Iwan lagi. Sekitar pukul 23.15 WIB, para pelaku kemudian menemukan Iwan lagi dan memukuli Iwan hingga mengalami luka.
Ketua RT setempat, Yanto Herwanto yang melihat kejadian tersebut akhirnya melerai dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polsek Tambora. "Selanjutnya korban oleh piket buser di bawa ke RS Tarakan guna pengobatan," jelasnya.
Selanjutnya, polisi mengamankan Rubi Pegy untuk diperiksa lebih lanjut. Sementara, dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran polisi. Kasus pidana ringan ini kini ditangani Polres Jakarta Barat.