REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi I Bidang Kedaulatan Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Arief Havas Oegroseno mengatakan kejadian kapal Caledonean Sky yang merusak terumbu karang di Raja Ampat sangatlah urgent. Sebab, kapal tersebut kata Havas merusak terumbu karang yang memang terletak di jantung Raja Ampat.
"Itu ada jantung raja ampat. Itu tempat dimana ditemukan hiu yang berjalan. Nilai keanekaragaman hayatinya tinggi. Makanya ini kita serius," ujar Havas saat ditemui Republika di Kantor Kemenko Maritim, Rabu (15/3).
Havas mengatakan karena persoalan ini serius, maka pemerintah saat ini sedang menghitung jumlah kerugian secara cermat. Havas mengaku perhitungan ini tak bisa terburu buru karena kerugian yang ditimbulkan memang sangat besar.
Havas mengatakan ada beberapa aspek yang harus dihitung untuk kerugian ini. Ia mengatakan dari sisi ganti rugi ada aspek perikanan, keanekaragaman hayati dan nilai pariwisata. Havas juga mengatakan tak hanya dari sisi ekologis, tetapi juga berdampak hingga penduduk.
"Nah kalau seandainya itu jadi kawasan yang bukan dikunjungi pariwisata lagi, itu berapa. jangka waktu berapa. Nah ini harus hati hati. Kita harus teliti hitungnya," ujar Havas.