Senin 13 Mar 2017 15:21 WIB

Indonesia Dukung Penggunaan Energi Nuklir

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
 Menteri Luar Negeri - Retno Marsudi
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Menteri Luar Negeri - Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menegaskan posisi Indonesia terkait penggunaan tenaga nuklir. Ia mengatakan, Indonesia memiliki prinsip untuk terus mendukung penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai.

Menurutnya, Indonesia akan tetap konsisten dengan tiga pilar Nuclear Non Proliferation Treaty (NPT). Ketiga pilar tersebut adalah pelucutan senjata nuklir, non-proliferasi senjata nuklir, serta penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai.

"Indonesia konsisten dengan tiga pilar ini, antara lain, pelucutan senjata nuklir, non-proliferasi senjata nuklir, dan penggunaan energi nuklir secara damai," ujar Retno, dalam Pertemuan Konsultasi dan Dialog Regional terkait NPT untuk kawasan Asia Pasifik, di Hotel Fairmount, Jakarta, Senin (13/3).

Pertemuan yang mengusung tema “Towards the Preparatory Committee Meeting 2017” ini merupakan kerja sama Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Belanda. NPT mulai berlaku pada 5 Maret 1970 dan saat ini beranggotakan 190 negara.

Indonesia menandatangani Traktat NPT pada 2 Maret 1970 dan meratifikasinya pada 12 Juli 1979. Hingga saat ini NPT merupakan satu-satunya traktat multilateral yg membahas tiga pilar Traktat NPT yang menjadi prinsip Indonesia.

"Pertemuan merupakan bagian dari persiapan pertemuan pertama Komite Persiapan Kaji Ulang NPT 2020 yg akan dilaksanakan di Austria, pada Mei 2017," kata dia.

Retno menjelaskan, kaji ulang akan dilakukan setiap lima tahun sekali. Pelaksanaan NPT menurutnya akan sesuai dengan keadaan internasional saat ini.

"Kami memerlukan komitmen dari negara-negara NPT," ujar Retno.

Hingga 10 Maret 2017, tercatat 34 negara anggota NPT di kawasan Asia dan Pasifik telah menyampaikan konfirmasi kehadiran. Belanda dan Polandia selaku Ketua Pertemuan Pertama dan Kedua Komite Persiapan Kaji Ulang NPT 2020 juga menyatakan kesediaannya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement